Tabrak Pakem Fashion, Siapa Takut!
Ema Nur Arifah - detikBandung
Bandung - Tabrak warna, cutting asimetris, paduan bahan-bahan berbeda, menjadi ciri khas gaya eklektik. Sebenarnya gaya eklektik sendiri lebih umum digunakan dalam interior desain, tapi konsep sama diterapkan pula dalam rancangan Fragrance Kikichan.
Label Fragrance Kikichan ini menjadi koleksi butik baru di Jalan Ciliwung 14, Happy Go Lucky. Sang perancang, Kiki, mengumpamakan eklektik sebagai pertemuan antara dua budaya atau lebih, yang disatukan dalam fashion. Membentuk karakter fashion yang berbeda dengan fashion yang ada di pasaran.
"Kuncinya pada permainan komposisi yang terdiri dari tabrak warna atau corak berikut bahan yang berbeda menjadi satu kesatuan yang serasi," jelas Kiki. Meskipun hanya satu warna dan corak, gaya eklektik tetaplah terlihat beda karena memiliki tekhnik cutting yang khas.
Misalnya long dress perpaduan corak garis-garis dengan corak etnik bernuansa Afrika, yang memperlihatkan pembauran tanpa jeda. Keunikan itulah yang membuat para pecinta gaya eklektik beda. Karena pemakainya haruslah orang-orang yang berani melabrak pakem fashion yang ada.
"Fashion itu intinya kenyamanan," ungkap Kiki.
Pertemuan gaya fashion tersebut juga ditemukan dalam koleksi tas, sepatu dan aksesoris. Apalagi, koleksi-koleksi Fragrance Kikichan ini limited. Satu model paling banyak hanya dibuat enam pieces. Bahkan Fragrance gold hanya dibuat satu pieces. "Bahan-bahannya dicari yang unik dan limited sehingga akan jarang ditemukan di pasaran," jelas Kiki.
Untuk pria yang juga ingin tampil dengan gaya eklektik, koleksi untuk pria dari Fragrance akan menyediakan kebutuhan fashion anda.
Koleksi-koleksi Fragrance Kikichan pun bisa anda lihat dalam fashion show di Eco Fashion, 22 Agustus mendatang di Grand Hotel Preanger. Even ini termasuk satu dari rangkaian kegiatan Helarfest 2008.
(ema/ern)
0 komentar:
Posting Komentar