Saat Buku, Musik dan Distro Bersatu di Omuniuum

Saat Buku, Musik dan Distro Bersatu di Omuniuum
Ema Nur Arifah - detikBandung

Bandung - Adalah tempat untuk bertemu
dengan aku
dengan kamu
dengan kita
dengan semua yang ada
mungkin dengan kesan
mungkin dengan lupa
mungkin dengan sesuatu
mungkin tidak dengan apapun

Tulisan dalam banner itulah yang akan menyambut ketika menginjakkan kaki di tangga terakhir Omuniuum. Tak lama gema alunan musik menyapa, disusul deretan rak-rak yang penuh dengan buku, tumpukan CD atau beberapa orang yang duduk manis di atas sofa sambil membaca. Dari sinilah, mata akan leluasa memandang bangunan Univeristas Parahyangan dari jendela.

Entah apa disebutnya, semua ada di Omuniuum. Di toko yang bertagline 'Small shop for reading and listening ini' tak hanya berfungsi sebagai toko buku, tapi juga taman bacaan, toko musik, aksesoris, sekaligus penyedia merchandise band berupa t'shirt.

Sejak awal berdirinya Omuniuum memang sudah jadi toko campur-campur. Tentu saja bukan tanpa alasan, karena para pendirinya pun punya keinginan yang berbeda lalu menggabungkannya di satu toko di tahun 2002.

Diceritakan salah seorang pemilik Omuniuum sekarang, Tri (36) Omuniuum awalnya didirikan oleh tujuh orang. "Berawal dari ngumpul-ngumpul antara produsen kaos, penjual buku, toko musik dan semuanya digabungin. Sesederhana itulah Omuniuum terbentuk," ujarpria yang pernah mencicipi pendidikan di Ekonomi Manajemen Unpad ini.

Karena berbagai alasan, satu setengah tahun yang lalu Omuniuum pindah dari kawasan distro Jalan Sultan Agung ke Jalan Ciumbuleuit. Pemilik Omuniuum pun tidak lagi tujuh orang, tapi jadi dua orang yaitu Tri dan istrinya Iit. Sedangkan lima orang lainnya masih di Jalan Sultan Agung dengan usaha clothingnya.

Sejak pindah ke Ciumbuleuit, Omuniuum menggandeng taman bacaan Gubuk Dongeng. Diakui Tri, Omuniuum cukup fleksibel bisa bekerja sama dengan siapa saja dan barang apa saja. Tidak ada batasan.

Untuk buku, setidaknya 4-5 distributor buku bekerjasama dengan Omuniuum. Omuniuum pun hanya menyediakan satu buku setiap judulnya. Meskipun tidak mengkhususkan menjual buku tertentu, tapi setiap buku yang melalui proses penyaringan kualitas. Tapi kebanyakan buku yang dijual adalah buku fiksi. Buku-buku dijual dengan potongan harga 10 persen dari harga toko buku besar. Selain buku baru, Omuniuum juga menjual buku-buku second.

Untuk t'shirt, ada 10 mercahndise band yang disediakan Omuniuum yang kebanyakan adalah band indie. Harganya berkisar antara Rp 80 ribu-Rp 200 ribu. Selain membeli langsung di Omuniuum juga bisa membeli secara online. Omzet penjualan t'shirt, diakui Tri, hampir setengahnya dari omzet Omuniuum secara keseluruhan.

Selain buku dan t'shirt ada juga CD berikut aksesoris dengan harga minimal Rp 5 ribu sampai tak terhingga. Jika hanya ingin membaca di Gubuk Dongeng, untuk member per 20 menitnya membayar Rp 500 sedangkan non member Rp 1.000 per 20 menit.

Kalau mau jadi member pendaftaran Rp 15 ribu ditambah biaya jaminan. untuk mahasiswa Unpar mendapat sedikit keringanan yaitu membayar jaminan Rp 15 ribu sedangkan untuk umum ber KTP Bandung Rp 20 ribu dan KTp luar Bandung Rp 25 ribu.

Pokoknya tinggal pilih apapun yang ingin didapatkan di Omuniuum. Siapa tahu niat datang untuk membeli buku jadinya malah beli CD atau kaos. Bisa nongkrong selama apapun dari pukul 07.30 WIB bahkan sampai pukul 24.00 WIB. Silahkan datang, silahkan pergi, silahkan jika terus mau di sini, begitu kata Omuniuum.
(ema/ern)

0 komentar:

 
Design by WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons