Hip Hop Merchandise di Remains
Ema Nur Arifah - detikBandung
Bandung - Menjual merchandise grup-grup musik indie, Remains lebih nyaman dengan sebutan record label daripada clothing atau distro. Ketika Tempat ini bisa jadi sebagai satu-satunya tempat yang menjual merchandise grup musik hip hop.
Jay, pengelola Remains menuturkan, Remains didirikan 2007 lalu dirintis oleh salah satu personel grup hip hop Bandung Homicide, Ucok. Remains pun lebih dikenal sebagai outlet resminya merchandise Homicide.
Musik Homicide yang bisa diterima oleh semua kalangan pun membuat grup musik bergenre punk rock, hardcore ikut pula menitipkan merchandisenya di tempat ini seperti Burkerkill, Beside atau Dinning Out. Meskipun diakui Jay, genre hip hop tetaplah yang mendominasi.
Nama Remains sendiri untuk mengingatkan pada satu komunitas bernama Harder yang pernah eksis di tahun 1998. Di mana Homicide adalah satu-satunya grup hip hop di antara grup underground yang mendominasi.
Aura Homicide itulah yang membuat merchandise Homicide terus diburu oleh komunitasnya baik hip hop maupun underground. Meskipun menempati outlet yang sempit penjualan merchandise Homicide bisa dikatakan laris manis bak kacang goreng. Setiap dikeluarkannya produksi baru selalu saja habis.
"Setiap edisi dikeluarkan terbatas hanya 50 sampai 75 buah," tutur Jay yang tergabung dalam grup hip hop D'Army ini. Bahkan menurut Jay, edisi-edisi sebelumnya seperti edisi gambar tokoh HAM Munir masih banyak yang meminta. Termasuk kaset dari album Homicide yang pertama.
Desain tersebut, lanjut Jay di desain oleh Ucok sendiri. Setiap desain langsung dihapus sehingga tidak bisa diproduksi kembali. Harga-harga yang ditawarkan pun bisa dibilang lebih murah dari yang lain. Harga t'shirtnya hanya Rp 68 ribu. "Ucok mengatakan kalau harga t'shirt tidak boleh lebih dari 75 ribu," tuturnya.
0 komentar:
Posting Komentar