Ubah Gaya Rambut ala Rock n' Roll

Ubah Gaya Rambut ala Rock n' Roll
Ema Nur Arifah - detikBandung

Bandung - Anda punya keahlian memotong rambut? Jangan anggap itu hanya bonus kelebihan yang diberikan Tuhan. Karena siapa tahu, bisa menjadi usaha masa depan yang menjanjikan.

Begitulah awal Rock n Roll Hair Cutting berdiri. Dari hobi ownernya Megawati atau Mega yaitu potong rambut. Diceritakan bagian promo Rock n Roll Tia Tresna, Mega memang punya keahlian memotong rambut. Meski tidak punya basic pendidikan di bidang salon, dia kerap mendapat kepercayaan dari kawan kawannya untuk memotong rambut mereka.

Dari situ, Mega dan empat kawannya Ina, Tina, Seli dan Anton pun terpikirkan membuat usaha potong rambut pada tahun 2004. Hanya dengan flyer foto copyan mereka mempromosikan usahanya di event-event. Padahal, saat itu tempat yang digunakan hanya gudang kecil sebuah distro di kawasan Jalan Buah batu.

"Makanya disebut Rock n Roll karena awalnya dari gudang," ujar Tia. Jadi, tegas Tia, nama Rock n Roll tidak ada hubungannya sama aliran musik tertentu.

Konsepnya sendiri lebih mirip barber shop karena hanya untuk cukur rambut. Tapi karena pasarnya bukan hanya menyerap kaum lelaki, menurut Tia, Rock n Roll lebih tepat disebut tempat hair cutting.

"Di sini cuma potong rambut, enggak ada keramas atau pelayanan lain seperti halnya si salon," ujar lulusan Fikom Unpad ini.

Setahun kemudian, ketika respon pasar sudah mulai meningkat, dari gudang, rock n' Roll dipindahkan ke Graha Putra Building, Jl H Wasid No 29 Bagusrangin.

Sesuai taglinenya, 'be a star with Rock n Roll', awalnya kebanyakan pelanggan memang meminta model rambut mirip artis. Namun menurut Tia, Rock n Roll tidak mau terkotak hanya pada segmen tertentu. Toh, pada akhirnya mereka melayani permintaan model rambut apapun yang diinginkan para pelanggannya.

Seiring waktu, semua kalangan dari anak umur dua tahun sampai kakek-kakek sekalipun tidak enggan untuk datang. Meski begitu, 70 persen pelanggan memang dari kalangan anak muda. Cukup wajar, karena secara keseluruhan, baik konsep maupun tata ruang memang mengarah pada nuansa muda.

"Sasaran utama kita memang anak muda dari usia 18-30 tahun," ujarnya. Sedangkan untuk pelanggan lelaki 60 persen dan perempuan 40 persen.

Seiring pula dengan naiknya nama Rock n' Roll, harga pun makin menanjak. Dari mulai Rp 5 ribu ketika dibuka, naik ke Rp 7 ribu, lalu Rp 9 ribu sampai akhirnya sekarang bertahan di harga Rp 20 ribu.

Walaupun sudah mengalami kenaikan beberapa kali, terbukti tidak kehilangan tempat di hati pelanggan. Dalam sehari, di Rock n' Roll Bagusrangin minimal ada 25 pelanggan, itu pun kadangkala harus antre.

Melihat respon masyarakat makin meningkat, Maret 2009 lalu, cabang Rock n Roll dibuka di Dago Plaza. Ownernya pun tidak lagi lima tapi hanya 3 orang yaitu Mega, Ina dan Anton. Ke depannya, Rock n Roll juga berencana membuka cabang di luar kota.(ema/avi)

0 komentar:

 
Design by WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons