KICKFEST 2009
- - detikBandung
Bandung - Berbondong-bondong adalah kata yang dianggap mewakili untuk menggambarkan animo pengunjung ketika perhelatan KICKFEST berlangsung. Ketika KICKFEST 2008 dengan tagline “Dare to Dream” diadakan di 3 kota; Makassar, Bandung dan Yogyakarta berhasil meraup total 400.000 pengunjung, dimana Bandung sendiri mencatat ± 250.000 pengunjung selama 3 hari event digelar.
Selanjutnya pada KICKFEST 2009 dengan tagline “Speak Louder” yang baru dilaksanakan di kota Yogyakarta, pengunjung mencapai 72.000 orang. Tak heran jika kemudian tampak barisan panjang pengunjung yang memadati area pelaksanaan, mulai dari area parkir, antrian tiket hingga kepadatan pengunjung di Hall A, B, C Jogja Expo Center, tampak mengalir dan layak untuk dikategorikan “berbondong-bondong”. Jika kemudian timbul pertanyaan, kenapa pengunjung KICKFEST bisa berbondong-bondong? Tunggu jawabannya di tulisan “KICKFEST, di antara Clothing & Distro Expo Lainnya” yang akan dirilis kemudian.
Bisnis Local clothing & Distro (distribution outlet) di tanah air, digulirkan sekitar tahun 90-an saat krisis melanda Indonesia. Adalah sekelompok anak muda di kota Bandung yang berkumpul dan bermain bersama di ruang publik seperti studio musik, galeri, skatepark, yang berupaya untuk “tetap gaya” dengan berkreasi sendiri membuat busana, saat merk-merk import harganya naik beberapa kali lipat. Tujuan awalnya hanyalah “mengakali” untuk kebutuhan nge-band, manggung, bermain skate yang pada era itu sudah kadung lekat dengan merk-merk nagri.
KICKFEST telah berhasil mewadahi merk lokal dan merepresentasikannya dalam perhelatan berkelas. Berkelas disini melingkupi : atmosfir, mekanisme dan regulasi. Di KICKFEST regulasi dan mekanisme bagi clothing yang ikut begitu jelas; mulai dari syarat clothing yang akan ikut serta, hingga saat pelaksanaan. Tidak ada obral produk, yang ada adalah bagaimana label clothing berlomba menjual kreativitas, maka tak aneh jika atmosfir yang terjadi di KICKFEST bukan atmosfir perang obral ala pasar grosir, melainkan pasar interaktif dan apresiatif antara produk dengan konsumen. Hal inilah yang membuat karya anak bangsa terlihat jelas begitu dihargai.
KICKFEST telah menebarkan kecintaan dan mengokohkan eksistensi produk dalam negeri di negeri sendiri. Sejatinya mengembalikan rasa bangga akan produk negeri sendiri adalah salah satu upaya menumbuh-kembangkan nasionalisme.
Sebagai penutup dari rangkaian KICKFEST 09, akan digelar di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga), Bandung, selama 3 hari (20-22 November 2009). Menghadirkan ± 133 Booth Clothing ternama di Indonesia; Ouval, Unkl347, God.Inc, Invictus, Wadezig!, Flashy, Screamous, D’Loops, Blankwear, Thisconnect, Nichers, Inksomnia dan banyak lagi. Music Performance antara lain dari The Sigit, Koil, Cuts, Alone At Last, The Brandals, Goodboy Badminton, The Paps, Inspirational Joni, Angsa Dan Serigala, Aftercoma. Semoga bisa menjadi momen kelanjutan yang akan menebar lebih luas virus nasionalisme. Support Local movement!
(gst/gst)
0 komentar:
Posting Komentar