Rock House Festival,
Interaksi Dinamis Komunitas dan Clothing
Salomo Sihombing - detikBandung
Bandung - Industri clothing di Bandung bergerak sangat cepat nyaris seperti tidak akan ada matinya. Agar tidak kehilangan identitas, butuh banyak ruang interaksi dengan komunitas yang menjadi cikal-bakalnya.
"Kita perlu menciptakan sebanyak-banyaknya media bagi komunitas kreatif generasi muda untuk berinteraksi dan membaur satu dengan yang lain. Sering kali komunitas di kita terkotak-kotak," ujar Ferry "Penge" dari Distro Channel yang menjadi penyelenggara Rock House Festival, kepada detikbandung.
"Rock House" berasal dari Revolusi Objective Clothing & Komunitas (ROCK), yang kumudian ditambah embel-embel "House". Ini merupakan helaran pertama yang berlangsung 16-18 Oktober 2009 di Lapangan Tegalega, Bandung.
Secara umum, kegiatan yang akan dilangsungkan yakni Clothing Company Exhibition yang diisi puluhan clothing Bandung, Communities Exhibition dan Communities Competition. Juga ada Bigbang Concert yang akan menampilkan band-band Bandung seperti Alone At Last, Joy The Gangster, Mood Altering, Insulin Koma, Happy day, Zifactor, Goodboy Badminton, GSS, The Real, Cherry Bombshell, PHB, 4Aces, Time Bomb serta Sakai Roots.
"Komunitas musik juga yang lain seperti skaters, merupakan cikal bakal industri clothing di Bandung. Sekarang perkembangan clothing luar biasa, karena itu perlu banyak ruang-ruang interaksi dengan komunitas sehingga bisa sama-sama maju dan saling menguntungkan," lanjut Penge.
Clothing yang ikut serta merupakan campuran yang sudah memiliki brand besar hingga brand baru yang belum memiliki toko. Malah Rock House Festival memberikan fasilitas khusus kepada brand yang baru, agar bisa terjun ke pasar yang lebih besar.
Di antara clothing akan ikut serta yakni: Invictus, Black ID, Ahmed, EAT, Riotic, Wadezig, Rock Stage, Earth, Cut Off, Hit Maker, Two ClothesFirebolt, Rockmen, Gee Eight, Diery, Demochist, Caboo, Login Trus, Respon, Ihaqi, Highlight Work, Subzero, Castle Rock, Vocuz Evolute, Flo Inv, Fro'ge, Mordor, Kyaku, Robe Noerm, Rottern, Hysterical, Hutles dll.
"Kita sengaja menggelar selama tiga hari, tujuannya agar waktunya bisa lebih leluasa dimanfaatkan pengunjung dari dalam dan luar kota. Apalagi ada akhir pekan, Sabtu dan Minggu," lanjut Penge optimis. (lom/lom)
0 komentar:
Posting Komentar