Lestarikan Sunda Lewat Distro

Lestarikan Sunda Lewat Distro
Ema Nur Arifah - detikBandung

Bandung - Ketika tren dipertemukan dengan nilai-nilai kearifan lokal, munculah nama Distro Sunda atau disingkat Disun. Meski dibilang pendatang baru, sepertinya kehadiran Distro Sunda sudah mulai diperhitungkan.

Ditemui di stand Disun Pesona Kriya Bandung, Graha Manggala Siliwangi beberapa waktu lalu, pendirinya Agus Roche mengemukakan alasan pendirian Disun tiga bulan lalu itu karena rasa iba terhadap budaya Sunda.

"Siapa lagi kalau bukan kita yang melestarikan," ujar pria yang berprofesi sebagai desainer interior ini.

Pola-pola branding pun mengacu pada konsep pemasaran Jepang yang produknya bisa dengan mudah menyebar dan diterima oleh masyarakat. Contoh kecil misalnya karakter anime seperti Naruto yang produknya bisa diterima oleh masyarakat Indonesia. Pangsa pasarnya pun bisa dibilang cukup potensial.

Hal yang sama ingin diterapkan Agus untuk Disun. Dia berharap produk-produk yang bernafaskan Sunda juga bisa diterima dengan baik. "Kita berjuang minimal bisa seperti itu," ucapnya.

Biarpun Sunda, nggak berarti Disun anti dengan hal-hal modern. Pendekatan terhadap arus tren menjadi salah satu cara agar nilai-nilai Sunda bisa diterima. Entah dalam bentuk kolaborasi desain semisal kujang sebagai senjata tradisional yang jadi ikon Disun dipadukan dengan desain-desain kontemporer. Tentu saja tidak lepas dari keunikan dan unsur estetika.

Meski begitu Disun tidak membatasi hanya menjual produk-produk Sunda. Selain label dari Disun dan label clothing Sunda, sebanyak 30 persen produk Disun berasal dari label clothing yang sama sekali tidak bersentuhan dengan budaya Sunda.

"Kita tidak ingin terjebak. Kita bebaskan saja siapa yang mau masuk seperti halnya sifat orang Sunda yang someah (ramah-red)," seloroh Agus.

Selain kaos yang dijadikan produk utama distro, Disun adalah distro pertama yang mungkin menjual kain iket sebagai salah satu ciri tradisi Sunda. Selain itu juga menjual pernak-pernik Sunda seperti kujang, pin, dan lain-lain.

Saat ditanya berapa omzet yang sudah diraih sampai saat ini, Agus malah terkekeh. "Jangan dulu ditanya nanti deh setahun lagi," pungkasnya sambil tersenyum.


Distro Sunda
Jalan Kurdi 1 No 46
(ema/ern)

0 komentar:

 
Design by WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons