Berbelanja di Lorong Fukuya
Ema Nur Arifah - detikBandung
Bandung - Berbentuk seperti lorong dengan panjang 40 meter dan lebar sekitar dua meter. Toko dengan konsep one stop shopping ini bisa menjadi alternatif berbelanja di Jalan Martadinata.
Fukuya. Namanya memang berbau aroma Jepang, tapi jangan cepat menilai lihat dulu di dalamnya, apa saja yang bisa didapatkan.
Pastinya konsumen akan langsung disambut dengan musik menghentak yang energik. Kesan pertama terlihat toko ini begitu bergaya muda. Nuansa musik keras, poster-poster grup musik, kaos-kaos musik, aksesoris musik juga bikers, ditambah redupnya suasana dengan dinding toko yang tertutupi cat hitam.
"Konsep kita one stop shopping," ujar pemilik Fukuya yang hanya ingin disapa Om Fukuya ini.
Menurutnya toko Fukuya berlaku untuk konsumen keluarga. Walaupun sebagian besar produk memang ditujukan untuk anak muda. Tapi bukan berarti para orang tua hanya berdiam diri, beberapa item produk seperti kemeja, tas hingga bed cover juga tersedia.
Fukuya berasal dari bahasa Jepang yang artinya toko pakaian. Meski namanya dari bahasa Jepang, konten produk di dalamnya tidak terlalu bersentuhan dengan budaya Jepang.
"Awalnya memang ingin berkonsep Jepang, namun produk-produk Jepang lumayan mahal," ujar pria yang berpenampilan nyentrik dan bergaya muda ini.
Akhirnya, Fukuya pun memilih produk Thailand dan Hongkong. Karena pada awal mendirikan Fukuya tiga tahun lalu, Om Fukuya merasa tidak memiliki kecocokan dengan produk Indonesia.
"Produk Thailand bagus, sablonnya bagus. Sepuluh kali dicuci juga nggak akan belel, murah lagi," akunya. Walaupun produk impor, kata Om Fukuya, bisa dijual seharga yang sama dengan harga distro.
Endorse Band Terkenal
Respon pasar pun cukup menggembirakan. Bahkan, menurut Om Fukuya, pihaknya mengendorse beberapa musisi untuk kostumnya. Seperti Nine Ball, Jamrud, Pas Band, dan juga artis dari Malaysia.
Tapi keinginan untuk membuat brand sendiri juga bukan berarti tidak ada. Beberapa bulan lalu, brand dengan nama Fukuya pun diluncurkan ke pasaran.
Akhirnya dari prosentase 80 persen produk Thailand, pelan-pelan mulai bergeser dan memperbanyak produk lokal. Om Fukuya pun membuka pintu untuk bekerjasama dengan perajin-perajin lokal yang belum memiliki nama.
"Kalau memang barang mereka bagus saya ajak kerjasama," ujarnya.
Kerjasama dengan komunitas bikers pun juga dilakukan. Beberapa merchandise para bikers mulai Brotherhood hingga Vespa ditampung di sini.(ema/bbn)
0 komentar:
Posting Komentar