Memburu Jas Hujan Army Look di Malabar

Memburu Jas Hujan Army Look di Malabar
Ema Nur Arifah - detikBandung

Bandung - Hujan masih mengguyur Kota Bandung. Pepatah klasik ‘sedia payung sebelum hujan’ pun akan tetap berlaku. Untuk para pengguna kendaraan roda dua misalnya, jas hujan tentu harus sudah siap mengiringi setiap aktivitas di luar rumah.

Jas hujan bisa ditemukan di manapun. Tapi jika ingin mencari jas hujan murah dengan nuansa army look bisa menyambangi deretan kios-kios di Jalan Malabar Kosambi. Di kawasan ini hampir semua kios menjual produk yang sama yaitu perlengkapan militer seperti TNI/Polri dari seragam, tas, sabuk hingga sepatu. Termasuk diantaraya jas hujan.

Selain berada di Jalan Malabar para pedagang juga berada di pinggiran Jalan Ahmad Yani sampai ke batas belokan Jalan Kembang Sepatu. Tampak tergantung jas-jas hujan berupa ponco di pinggir-pinggir kios. Sedangkan jas-jas hujan dalam bentuk raincoat atau satu stel atasan bawahan berada dalam wadahnya yang digantungkan di atap kios.

Konon, sejak dulu kawasan ini sudah terkenal sebagai pusat penjualan perlengkapan militer. Seperti dinyatakan Iwan (60) yang sudah berjualan di tahun 1960. Menurut Iwan, dari tahun 1950 pun sudah banyak pedagang perlengkapan militer di kawasan itu. Tapi mereka berjualan hanya di emper-emper trotoar Jalan Ahmad Yani.

Keberadaan para pedagang yang cukup menganggu membuat pemerintah mengkonsentrasikan mereka di Jalan Malabar pada tahun 1994. Di sepanjang Jalan Malabar dibangun kios-kios untuk menampung para pedagang. Sejak itu kawasan ini pun dikenal dengan nama Hejoan (serba hijau-red). Karena produk yang mereka jual adalah perlengkapan militer atau TNI/Polri yang notabene didominasi warna hijau.

Produk-produk tersebut dikirim dari perusahaan-perusahaan konveksi yang ada di Badung dan Tasikmalaya. Secara resmi, para pedagang sudah mendapat izin dari pemerintah untuk menjual produk-produk tersebut.

Tapi tidak semua produk bisa dikonsumsi oleh umum. Untuk perlengkapan khusus TNI/Polri yang rawan disalahgunakan seperti seragam hanya dijual kepada anggota termasuk juga seragam satpam. Para pedagang akan meminta KTA pembeli untuk meyakinkan kalau mereka tidak menjual pada orang yang salah.

Tapi untuk jas hujan siapapun bebas untuk membeli. Maka tak heran di musim penghujan ini, beberapa pedagang mengalami sedikit peningkatan penjualan jas hujan. Suparno (37) misalnya yang mengatakan pendapatannya di musim hujan kebanyakan dari hasil penjualan jas hujan.

“Meningkatlah sampai 25 persen,” ujar pria yang disapa Parno ini. Menurut Parno, bahan jas yang digunakan sama dengan bahan untuk TNI/Polri walaupun dengan kualitas yang lebih rendah. Tapi untuk menghalau air dari tubuh sama efektifnya.

“Kalau bahan seperti ini tidak akan sobek,” tutur Parno sambil memegang jas hujan yang dijualnya. Harga jas hujan bervariasi. Untuk ponco loreng maupun hijau dijual Rp 30 ribu, sedangkan raincoat dijual antara Rp 40 ribu-Rp 55 ribu. Bagaimana, sudahkan anda memiliki jas hujan? Kenapa tidak untuk datang ke tempat ini.

(ema/ern)

0 komentar:

 
Design by WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons