Cimol, Harga Hemat Tapi Tetap Keren
Ema Nur Arifah - detikBandung
Bandung - Menjamurnya factory outlet dan distro di Kota Bandung, ternyata tak cukup kuat untuk menggusur pasar pakaian-pakaian bekas alias Cimol. Label barang seken tidak menjadi halangan karena harganya yang murah dan model pakaian yang unik menjadi daya pikat.
Cimol yang diambil dari asal mulanya yaitu Cibadak Mall ini keberadaannya masih banyak dicari oleh masyarakat. Salah satu Cimol yang cukup terkenal di Bandung adalah Cimol Gede Bage, Jalan Soekarno Hatta, tepat di belakang Pasar Induk Gede Bage. Cimol Gede Bage yang diresmikan oleh Walikota Dada Rosada 2004 lalu ini tak hanya jadi tempat belanjanya urang Bandung tapi juga wisatawan luar kota.
Bahkan, bagi Sita (45) Cimol bisa menggeser kedudukan outlet-outlet yang menjual baju baru. Saat ini Sita lebih memilih berbelanja ke Cimol yang notabene barang bekas daripada harus berbelanja baju baru. "Saya berbelanja apa saja ke sini," ujar Sita ditemui tengah berbelanja di Cimol Gede Bage.
Menurut Sita, meskipun seken baju-baju di Cimol malah tambah bagus kalau dicuci. Lain halnya dengan baju baru yang biasa dia beli setelah dicuci malah mengkerut.
Sita pun tak khawatir dengan label seken karena menurutnya orang lain tidak akan pernah tahu kalau dia menggunakan baju seken. "Yang penting kelihatan keren. "Harga hemat tapi tetap keren," tambahnya.
Senada dengan Sita, Ari (24) juga termasuk penggemar barang-barang Cimol. Harganya yang murah serta model-model pakaiannya yang unik menjadi alasan utama Ari berbelanja ke Cimol Gede Bage. Ari mengaku setidaknya sebulan sekali dia berbelanja baju ke Cimol.
"Di sini pakaiannya malah lebih up to date di bandingkan di luar," tutur mahasiswi yang duduk di semester 10 jurusan hukum Unpad ini. Sekali belanja Ari hanya membawa Rp 100 ribu. Saking murahnya, dengan uang tersebut dia bisa dia membeli sampai tujuh potong pakaian.
Ari pun mengaku tidak malu kalaupun orang lain harus tahu kalau dirinya memakai baju seken. "Bangga lagi bisa pakai baju keren tapi harganya Rp 5.000," ujarnya sambil tertawa.
Ya, barangkali cuma di Cimol bisa didapatkan harga Rp 5 ribu. Tak sedikit penjual yang menyeru-nyerukan harga Rp 5 ribu tersebut untuk menarik para pengunjung. Asalkan cukup jeli dan sabar dalam memilih, dengan harga tersebut bisa mendapatkan pakaian layak pakai dan masih bagus.
Selain pakaian yang dijual, ada juga tas, sepatu, perlengkapan rumah tangga seperti taplak meja, gorden dan lain-lain. Pakaian pun hampir mencakup semua jenis pakaian seperti kemeja, celana bahan, celana jeans, blouse, long dress, ada juga gaun pengantin. Bahkan sampai pakaian dalam sekalipun dijual di sini. Barang-barang tersebut adalah barang-barang seken dari Jepang, Korea atau Taiwan.
Tata (38) mengatakan ada sekitar 1.000 an pedagang di Cimol Gede Bage saat ini. Para pedagang mendapatkan barang-barang seken tersebut dari broker. Para broker menjual kepada para pedagang dalam bentuk bal. Satu bal pakaian seberat 100 kilogram.
Bal-bal tersebut dijual sesuai dengan kelompoknya apakah kemeja, jaket, tas, gaun atau barang lainnya. Biasanya ketika bal baru dibuka harga pakaian harga barang akan lebih mahal. Karena pakaian-pakaian yang tingkatan kualitas dan modelnya lebih bagus masih cukup banyak.
Pakaian yang ada di bal memang memiliki tingkatan layak pakai yang berbeda-beda. Dari keadaannya 90 persen sampai di bawah 50 persen. Kuncinya pembeli harus lebih teliti. Namanya juga barang bekas tentu tak selalu mulus, penuh cacat atau kotor. Walaupun di antara barang-barang tersebut ada juga barang baru tapi jumlahnya jauh lebih sedikit.
"Setiap barang tidak ada yang sama. Paling banyak juga tiga buah pakaian yang sama motifnya," tutur Tata. Kebanyakan pembeli memang mencari pakaian yang unik. Bahkan untuk yang model-model baru banyak yang mencari ke Cimol.
Keunikan itu pula yang ternyata bisa menarik pembeli tak hanya dari masyarakat biasa. Kalangan selebritis seperti Aming pun termasuk pemburu baju-baju di Cimol Gede Bage.
Selain di Gede Bage, barang-barang seken sejenis bisa didapatkan di Cimol Jalan Kiaracondong dan di Gedung Dezon Jalan Asia Afrika.
0 komentar:
Posting Komentar