Bandung - Dengan kondisi geografis yang dikeliling gunung, tak heran jika di Bandung tersebar tempat wisata alam. Ikon wisata di kawasan Bandung Utara, Gunung Tangkuban Perahu misalnya. Namun selain itu masih banyak tempat wisata alam lain yang tak kalah menarik di kawasan ini, salah satunya Curug Cimahi.
Kata Curug yang adalah bahasa Sunda, berarti air terjun. Sedangkan nama Cimahi berasal dari nama sungai yang mengalir di atasnya yaitu Sungai Cimahi yang berhulu di Situ (danau) Lembang dan mengalir ke Kota Cimahi.
Menurut Rokib, warga asli yang sehari-hari mengelola parkir, nama Cimahi berasal dari bahasa Sunda yaitu cai mahi yang berarti airnya mencukupi. "Walaupun kemarau panjang, air terjun ini tetap mengalir dan mencukupi pasokan air ke Kota Cimahi. Bahkan jika Situ Lembang yang menjadi hulunya pun kering, aliran Sungai Cimahi tetap ada karena sumbernya tak hanya dari danau saja tetapi dari mata air yang berada di sekitar aliran sungai ini," papar Rokib.
Curug Cimahi terletak di Jalan Kolonel Masturi, Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Ada beberapa alternatif jalan yang bisa dipilih. Kebanyakan yang digunakan ialah jalur Cimahi dan jalur Lembang. Jika Anda memakai kendaraan pribadi atau travel untuk mencapai tempat ini dari pusat Kota Bandung, cukup menyusuri jalur Ciheudeung menuju Cisarua.
Jika menggunakan kendaraan umum, dari kota Cimahi jalan termudah adalah dari Terminal Pasar Atas Cimahi jurusan Cimahi-Cisarua dengan tarif berkisar Rp 5000. Sementara jika dari Kota Bandung, bisa menggunakan angkutan jurusan St.Hall-Lembang dari Stasiun Kota, kemudian dilanjutkan dengan angkutan umum jurusan Lembang-Cisarua, dan turun persis di depan pintu gerbang Wana Wisata Curug Cimahi.
Dari pusat kota Bandung, perjalanan dapat ditempuh menuju terminal Ledeng, dilanjutkan dengan angkutan Ledeng-Parongpong. Dari terminal dilanjutkan memakai angkutan jurusan Parongpong-Padalarang. Ongkos yang dikeluarkan berkisar Rp 10 ribu.
Letak pintu gerbang wana wisata ini persis di sebelah terminal Cisarua. Setelah membayar tiket masuk Rp 3000/orang, kita dihadapkan 520 anak tangga yang terbuat dari batu dengan jarak 500 meter untuk menuju lokasi air terjun.
Saat berkunjung, disarankan fisik dalam kondisi fit, karena perjalanan pulang yang mendaki akan menguras banyak tenaga. Selain itu, perlu juga membawa perlengkapan jas hujan dan baju hangat karena suhu di tempat ini berkisar 18-22 derajat Celsius.
"Selain berwisata, di sini bisa juga berolah raga karena medan yang dilalui cukup berat untuk menuju lokasi air terjun dari gerbang ini. Oleh karena itu, pengunjung yang berwisata ke tempat ini didominasi anak muda," ujar Mahdar Juhana, petugas Wana Wisata Curug Cimahi.
Kawasan ini dikelola oleh Perhutani dengan luas 26 hektar, namun yang baru dikelola baru sekitar 2 hektar di lokasi air terjun. Batuan cadas dan tanah gembur dikombinasikan dengan kondisi geografis yang curam, sehingga disarankan berhati-hati jika hujan karena jalanan menjadi licin dan berkabut.
Pemandangan air terjun sudah terlihat ketika memasuki gerbang. Air terjun ini memiliki ketinggian 85 meter dan mengeluarkan suara yang keras ketika pancaran airnya meyentuh bebatuan yang berada di kakinya. Di bawah kaki air terjun ini terdapat kolam, jika musim kemarau atau keadaan normal anda dapat membasuh kaki dan bermain air di sini. Sebaiknya jika membawa benda elektronik seperti handphone atau kamera digital, usahakan agar terlindungi.
Fasilitas yang telah disediakan pihak pengelola di antaranya shelter yang terdapat di pinggir jalur dari gerbang menuju air terjun, serta musola dan kamar kecil. Selain itu terdapat beberapa warung milik warga yang menjual makanan dan minuman yang biasanya buka pada hari-hari ramai seperti akhir pekan dan liburan.(lom/lom)
0 komentar:
Posting Komentar