Mengintip Asia Afrika Lewat Multimedia


Bandung - Mengintip Asia Afrika Lewat Multimedia

Ketika membayangkan museum, sepertinya suasana kaku dan membosankan langsung menyergap. Lain halnya ketika ke tempat hiburan yang menawarkan aneka permainan.

Mungkin tak selalu, apalagi jika museum kini lebih meningkatkan fasilitas untuk menambah kenyamanan pengunjung.  Misalnya dengan fasilitas multimedia yang disediakan Museum Konferensi Asia Afrika (KAA), Jl Asia Afrika No 65. Museum ini bergabung dengan Gedung Merdeka.

Sejak tahun 2005 lalu, bertepatan dengan penyelenggaraan Konperensi Asia Afrika tahun emas yaitu ke-50 fasilitas multimedia service diluncurkan. Tiga unit komputer di pasang untuk mempermudah pengunjung dalam mencari berbagai hal tentang KAA.

Komputer pertama memuat informasi tentang sejarah Gedung Merdeka, sejarah KAA dan sejarah museum KAA. Komputer kedua berisi informasi profil negara-negara anggota KAA berikut profil delegasi setiap negara. Komputer ketiga memuat dampak konferensi Asia Afrika terhadap perkembangan politik internasional termasuk terbentuknya negara-negara non blok.

Layanan ini tentu saja akan mempermudah pengunjung khususnya para pelajar untuk mencari tahu apa pun tentang sejarah KAA. Di komputer yang memuat profil negara-negara KAA misalnya. Ketika mengklik bendera dan nama negara layar akan langsung memperlihatkan peta dan ciri khas negara tersebut dengan pembuka lagu kebangsaan masing-masing negara.

Ada beberapa kategori yang bisa dipilih seperti sejarah negara, pemerintahan, letak geografis, kota dan penduduk, ekonomi serta agama dan kebudayaan. Setiap kategori akan menjelaskan dengan jelas dan singkat mengenai profil negara tersebut.

Ketika mengklik negara kita misalnya, langsung disambut dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya berikut tampilan foto borobudur. Di bawahnya, akan ada tampilan bendera negara, lambang negara juga peta negara.

Selain itu, fasilitas multimedia lainnya yaitu televisi plasma yang menempel di salah satu di dinding museum. TV tersebut menayangkan film dokumenter berjudul The Birth of Bandung Spirit.

Museum ini juga memiliki khusus ruangan audio visual untuk menayangkan film-film mengenai kondisi dunia hingga tahun 50-an, tentang sejarah KAA, serta film-film kebudayaan dari negara-negara Asia dan Afrika.

Kini museum pun bisa jadi alternatif tempat hiburan anda sekeluarga bukan?

(ema/ern)

0 komentar:

 
Design by WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons