Tahura Dago Pakar Oase di Kota Bandung

Bandung - Bandung heurin ku tangtung (Bandung sangat padat-red), hal ini dapat dilihat tatkala anda menyambangi Bandung di akhir pekan. Keadaan ini berpengaruh terhadap kondisi udara yang semakin panas. Lalu di mana jika ingin mendapatkan udara segar yang menjadi ciri khas kota yag berjuluk parijs van java ini.

Taman Hutan Raya (Tahura) Ir H Djuanda dapat menjadi pilihan tujuan wisata. Udara Bandung yang sudah mulai panas, membuat Tahura bisa menjadi salah satu oase di Kota Bandung. Tempat ini menyuguhkan panorama hutan di Kawasan Bandung utara yang menjadi penyumbang udara bersih dan pasokan air. Selain itu, anda pun bisa mengenal berbagai jenis flora dan fauna yang terdapat di Tahura ini.

Kawasan ini dulunya merupakan bagian dari Kelompok Hutan Lindung Pulosari dan diubah fungsinya menjadi Taman Wisata Curug Dago dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 575/Kpts/Um/8/1980.

Pada kurun waktu 1980 hingga 1984 atas dasar prakarsa dari sesepuh Jawa Barat diantaranya Bapak Mashudi serta kajian teknis pakar lingkungan ITB dan Unpad serta dukungan dari pemerintah pada waktu itu mengusulkan agar fungsi kawasan TWA Curug Dago ditingkatkan sebagai Tahura Ir H Djuanda.

" Pemilihan nama Ir H Djuanda merupakan bentuk penghargaan kepada pahlawan yang berasal dari tempat Tahura tersebut berada" ujar Kepala Balai Tahura Ir H Djuanda, Beben Tresna Chandra.

Terletak sekitar 7 km dari pusat kota Bandung, Tahura lebih dikenal dengan nama Dago Pakar. Lokasi ini bisa ditempuh hanya dengan 20 menit dari Jl Ir H Juanda dan sekitar 50 menit dari pusat kota (alun-alun). Dengan menggunakan angkutan umum hanya bisa sampai di terminal Dago. Untuk sampai ke lokasi wisata Dago Pakar, kita bisa berjalan kaki dengan medan yang menanjak. Namun bila enggan berjalan anda dapat menggunakan ojeg.

Goa Jepang, goa Belanda, curug Dago dan hutan alam yang indah bisa kita nikmati di kawasan ini. Goa Belanda dan Goa Jepang merupakan peninggalan masa penjajahan Jepang dan Belanda yang difungsikan sebagai tempat penyimpanan bahan makanan dan juga sebagai gudang senjata.

Pada jaman kolonial Belanda, taman ini pernah dibangun waduk untuk pusat tenaga listrik karena memiliki sumber air yang sangat banyak, yang kemudian saat ini dimanfaatkan oleh PDAM sebagai sumber sumur resapan.

Untuk memasuki goa, biasanya akan dipandu oleh pemandu yang ada di sekitar situ. Namun bila ingin masuk sendiri, disitu juga disediakan senter–senter yang bisa disewa.

Bagi yang suka hiking dari Dago Pakar kita bisa menembus ke Maribaya. Dalam perjalanan ke Maribaya yang menempuh jarak kurang lebih 5 km kita akan menemui aliran sungai Cikapundung beserta Curug (Air Terjun Dago), Curug lalay, Curug Omas serta wisata air panas Maribaya.

Untuk sarana penunjang, pihak pengelola Tahura menyediakan sejumlah gazebo-gazebo yang terkadang dimanfaatkan oleh para pengunjung sebagai tempat ngariung ketika menikmati bekal. Selain itu terdapat panggung terbuka, mushola dan tempat bermain anak. Pengunjung reguler biasanya memadati tempat ini saat akhir pekan, sedangkan rombongan dari sekolah atau tim penelitian biasanya datang di hari-hari biasa.

Nah, sudah tahu bukan tempat yang anda akan datangi di akhir pekan ini? (ern/ern)

0 komentar:

 
Design by WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons