Menjual Jakarta Lewat Desain

Selasa, 7 April 2009 | 13:44 WIB
Laporan wartawan WARTA KOTA Pradaningrum Mijarto

APA yang Anda cari jika Anda berkesempatan mengunjungi sebuah kota baik di dalam maupun luar negeri. Daftar panjang akan jadi jawabnya. Tapi setidaknya, ada satu yang paling penting, sesuatu sebagai cinderamata, sebagai memori, kenangan, peringatan akan tempat yang pernah Anda kunjungi itu. Barangkali tak hanya melulu untuk sebuah kenangan, karena bisa jadi itu sebagai simbol kebanggaan atas kota atau bagian dari kota tertentu. Sangat lumrah juga cinderamata jadi oleh-oleh buat mereka yang barangkali belum berkesempatan mengunjungi satu tempat.

Setidaknya sudah sejak 1500 tahun lalu para pelancong punya kebiasaan membawa pergi sesuatu dari tempat yang mereka kunjungi. Bentuknya bisa apa saja, dari yang sangat sederhana dan tanpa biaya semisal batu karang atau kerang dari laut hingga ke emblem, asbak, tas, tempat rokok, topi, kaos, mug, atau bahkan lukisan dan patung.

Terserah pilih yang mana, sesuai kocek. Yang penting, suvenir menjadi salah satu kekuatan dan penunjang pariwisata sebuah kota.

Bagaimana dengan Jakarta? Jakarta boleh dengan sombong dan lantang menyebut diri sebagai ibukota, sebagai kota metropolitan, bahkan megapolitan. Entahlah, sampai di mana kepahaman pemerintah, khususnya Pemprop DKI, akan apa arti semua label itu. Di benak hampir semua orang sekarang, Jakarta identik dengan macet. Tentu masih berderet lagi citra Jakarta yang tak enak didengar.

Menggerakkan wisatawan, baik dalam maupun luar negeri, untuk tak sekadar transit di Jakarta tapi menetapkan Jakarta sebagai tujuan tentu jadi tak mudah dengan semua kondisi yang kini sedang terjadi. Ditambah tak efektifnya pihak Dinas Pariwisata DKI yang tak juga mendorong tumbuhnya usaha kecil menengah (UKM) yang bersaing di bidang suvenir, khusus Jakarta, tentunya.

Buktinya? Di mana ada pusat jajan segala sesuatu yang khas Jakarta atau pusat suvenir yang juga khas Jakarta? Paling-paling Anda dirujuk ke Setu Babakan, kampung Betawi yang jadi pengganti cagar budaya Condet. Itu pun tak bakal memenuhi apa yang Anda ingin dapatkan. Lantas, di mana Anda bisa mendapatkan kaos, pin, topi, mug, gantungan kunci, atau apapun berbau Jakarta yang tak bergambar lagi-lagi Monas. Sesuatu yang lebih kreatif, menarik, mengundang orang, Jakarta sekalipun, untuk merogoh kocek.

Suatu hari di suatu acara di tahun ini, Warta Kota menangkap ada gelagat yang menjanjikan, ada seorang anak muda yang membuka stan mungil dan menjual segala sesuatu tentang Jakarta. Paling mencolok memang kaos. Desainnya, cukup beragam dan dengan kualitas yang tidak memalukan. Malah, tak ada gambar Monas kali ini. Di meja mungil ternyata ada juga pin. Desain yang menyegarkan, karena belum pernah ada.

Jakarta 1527, begitu bunyi label-nya, dengan latar gambar peta Jakarta. Ternyata, sebelum ini, Warta Kota sudah melihat kaos produksi Jakarta 1527 berdesain menara Museum Sejarah Jakarta bertuliskan sesuatu tentang salah satu acara di museum. Dan, glow in the dark, pula! Ternyata, itu salah satu produk anak muda bernama Agustinus ini.

Pemberian nama atau label Jakarta 1527 dengan peta Jakarta dimaksudkan agar warga Jakarta ingat, cikal bakal Jakarta dimulai tahun tersebut. Yaitu ketika Pelabuhan Sunda Kelapa diserang tentara Demak pimpinan Fatahillah dan pada 1527 Fatahillah berhasil merebut Sunda Kelapa serta menamakannya Jayakarta.

Penjualan suvenir ini kini tak hanya ada di beberapa museum, seperti Museum Bank Mandiri, tapi juga di setiap ada acara khususnya yang terkait dengan museum. Agus, begitu dia biasa dipanggil, juga tak melupakan warga lain yang tak sempat hadir ke acara di mana dia menggelar produk. Maka masuklah Google, ketik Jakarta 1527. Dari sana, Anda bisa melihat produk dan kemudian pesan. Setelah membayar, pesanan diantar.

Satu hal lagi, Anda tak perlu bingung mencarikan suvenir jika ada rekan atau tamu anda bertandang ke Jakarta atau memberikannya sebagai hadiah. Lagian, di Jakarta kan tak cuma ada Monas. Gali lagi lebih dalam, ada yang jauh lebih menarik yang bisa dijadikan suvenir khas Jakarta.

0 komentar:

 
Design by WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons