Kamis, 5 Juni 2008 | 06:15 WIB
Serombongan gadis muda yang tengah berwisata duduk berderet di kedai makanan di Jalan Banda, Kota Bandung. Seorang di antaranya berambut panjang. "Yuk jalan-jalan ke Cihampelas. Masak, liburan di Bandung enggak ke Cihampelas," ujar si rambut panjang riang sambil beranjak memberikan ajakan.
Kota Bandung sangat identik dengan Kawasan Cihampelas. Berdasarkan legenda, sebutan Cihampelas berasal dari nama kolam pemandian yang terletak di sisi jalan kecil Cihampelas, yaitu Jalan Taman Hewan. Kata Cihampelas konon berasal dari nama pohon Hampelas yang pada saat pembuatan kolam tahun 1904 banyak tumbuh di sekitar kolam.
Pencitraan Cihampelas sebagai pusat perbelanjaan busana mulai berlangsung sejak 28 tahun lalu. Pada tahun 1980, Kawasan pertokoan Cihampelas terkenal dengan produk khasnya , yaitu pakaian berbahan kain denim atau sering disebut jeans.
Kekhasan Cihampelas dengan jeans mulai melegenda bersamaan dengan ramainya Kawasan Cibaduyut sebagai sentra produksi sepatu. Kekhususan dua tempat ini dengan produknya jeans dan sepatu menjadikan sejumlah wisatawan kurang merasa afdol jika belum bertandang.
Seiring berkembangnya sejumlah factory outlet atau FO pada tahun 2000 yang banyak menawarkan pakaian jadi sisa ekspor, kawasan pertokoan Cihampelas ikut menghanyutkan diri dengan menamai diri menjadi FO. Waktu itu, keramaian jalanan Cihampelas sempat terpecah karena banyaknya FO yang bertebaran di penjuru Kota Bandung.
Setelah FO bermunculan, pertokoan Cihampelas mulai beralih dari fokus pakaian jeans ke jenis pakaian lain, entah celana, jaket, kemeja, topi, hingga tas. "Kami mulai melengkapi diri," kata General Manajer Korek Api Jeans Group, Soenyali Soly, Selasa (4/6) di Bandung.
Untuk mendongkrak minat pengunjung, PT korek Api Guna Mandiri yang mengelola 16 buah toko di sepanjang Jalan Cihampelas memilih trik menempelkan nama-nama tokoh komik legendaris. Personifikasi tokoh-tokoh komik legendaris luar negeri tersebut bahkan diekspose secara berlebih dalam bentuk patung-patung raksasa, entah itu Batman, Superman, Spiderman, Tarzan, Cat Woman hingga yang terbaru Ironman.
"Kami memang sengaja memilih nama-nama tokoh yang abadi dan menampilkannya secara mencolok agar pengunjung terkesan. Jika produk kami ditampilkan begitu saja, mungkin dagangan kami tak ada bedanya dengan toko-toko lainnya," ungkap Soly.
Menangkap prospek bisnis di Kawasan Cihampelas, Tahun 2004, PT Karya Abadi Samarga akhirnya membangun mal berciri open air concept dengan nama Cihampelas Walk atau Ciwalk. Pusat perbelanjaan yang dibangun di atas bekas pabrik daging PT Mantrus pada era penjajahan Belanda tersebut berusaha menampilkan diri sebagai mal yang asri.Tak heran, beberapa pohon berukuran besar tetap dibiarkan berdiri kokoh di sekitar kawasan mal dan bahkan ditambah dengan sejumlah pohon baru sebagai peneduh.
"Konsep Ciwalk disesuaikan dengan situasi Kota Bandung yang sejuk dan asri. Wisatawan entah dari Jakarta atau daerah lain barangkali sudah terbiasa berkunjung ke mal. Karena itu, mal Ciwalk menawarkan suasana yang Bandung banget," kata General Manajer Ciwalk Chairiah.
Sebagai mal berkonsep terbuka, pengunjung dapat bebas berjalan-jalan menikmati suasana dan menghirup udara segar sembari berbelanja. Bermacam-macam restoran ditampilkan dengan kursi pengunjung berada di luar ruangan. Sementara, pengunjung yang tak berbelanja pun dapat duduk santai di kursi-kursi pelataran mal.
Di tempat ini, pengunjung dapat menikmati bermacam-macam hiburan, seperti billiar, karaoke, bioskop, hingga talent box dimana orang bisa bernyanyi sepuas mungkin kemudian merekam sendiri suara dan aksinya dalam bentuk kepingan compact disk.
Kehadiran Ciwalk semakin menambah ke gairahan Kawasan Cihampelas. Di hari biasa, sekitar 3.000 mobil singgah di Ciwalk dan bahkan pada akhir pekan 7.000 mobil silih berganti memasuki mal tersebut. Tak heran, jalanan di sepanjang Cihampelas selalu dipadati kendaraan bermotor.
Karena potensi bisnis wisata yang menjanjikan, Pemerintah Kota Bandung telah menetapkan Kawasan Cihampelas menjadi salah satu bagian dari lima kawasan revitalisasi wisata. Empat kawasan wisata Kota Bandung lainnya adalah Cibaduyut dengan produ k sepatunya, Suci dengan produk kaos, Cigondewah dengan produk kain, dan Binong Jati dengan produks rajut.
Wiwin Fitriani, seorang wisatawan domestik asal Tangerang mengaku kerepotan ketika harus jalan dan menyeberang Jalan Cihampelas. "Mau jalan aja sulitnya minta ampun. Semua jalan habis dipakai mobil , sepeda motor, parkir, dan kaki lima," keluhnya.
Menurut Wiwin, Cihampelas telah banyak berubah dengan padatnya kendaraan bermotor , rusakknya jalan, serta udara yang mulai panas. Produk-produk yang ditawarkan di Cihampelas sebenarnya ada juga di tempat lain, seperti Tanah Abang dan Mangg a Dua. Bahkan, kadang barang-barang di sana jauh lebih bagus dan murah. Tetapi, orang banyak memilih tempat ini karena suasananya. Jadi, agar tetap mengesankan, Cihampelas harus tetap mempertahankan kekhasannya, tambahnya. (A01)
0 komentar:
Posting Komentar