Kaus Desain Pelesetan Rengkuh Pasar Lokal

YOGYAKARTA, KOMPAS - Semakin ketatnya persaingan dalam industri pakaian membuat beberapa produsen kaus dengan desain pelesetan khas Yogyakarta harus memperluas jangkauan pasar. Namun demikian, tidak semua strategi pemasaran yang diterapkan mendapat respons positif dari konsumen. Beberapa jenis kaus pelesetan tersebut dapat ditemui di hampir semua pusat perbelanjaan di Yogyakarta. Tempat-tempat itu mulai dari emperan toko di sepanjang Jalan Malioboro sampai yang memiliki gerai sendiri seperti merek Dagadu atau Sarapan.

Marketing Communication Officer PT Aseli Dagadu Djokja Daniell Alkam selaku produsen kaus oblong Dagadu mengemukakan, Jumat (28/9), bisnis kaus berdesain pelesetan di Yogyakarta memang cukup menjanjikan. Iklim kehidupan warga Yogyakarta yang kreatif amat mendukung tumbuhnya bisnis tersebut, bahkan Yogyakarta telah menjadi kutub tren tersendiri bagi desain kaus pelesetan secara nasional. "Masyarakat Yogyakarta umumnya sadar bahwa mereka punya produk yang unik, namun kesadaran ini tidak lagi didukung dengan tindakan nyata, seperti memakai produk kaus yang juga memiliki nilai budaya tersebut," ujar Daniell.

Padahal, tanpa adanya dukungan konsumsi pada tingkat masyarakat lokal, perlahan-lahan usaha kaus pelesetan bisa terpuruk. Tanda- tanda ke arah ini pun sudah bisa dilihat dengan semakin maraknya pertumbuhan gerai kaus berdesain modern, seperti distro atau butik, yang ada di Yogyakarta.

Menyiasati hal ini, Daniell mengatakan sudah menyiapkan strategi untuk merengkuh kembali pasar lokal, di antaranya menggiatkan komunikasi dengan masyarakat dan memudahkan perolehan produk di tempat belanja yang bernilai strategis, seperti Unit Gawat Dagadu (UGD) di Jalan Pakuningratan, Pos Pelayanan Dagadu (Posyandu) di Mal Malioboro, dan Djawatan Pelayanan Resmi Dagadu (DPRD) di Plaza Ambarukmo. "Adapun salah satu bentuk komunikasi itu kami lakukan di bulan puasa ini dengan menggelar omus atau obrolan menjelang buka puasa.

Melalui acara semacam itu, kami juga bisa memperkenalkan produk-produk baru," kata Daniell. Sejumlah produsen kaus pelesetan lain juga mencoba menarik minat masyarakat lokal dengan membuka gerai di pusat perbelanjaan. Sayang tidak semua pengunjung tertarik untuk membeli produk mereka. Seperti gerai kaus pelesetan berdesain ucapan khas pelawak Tukul Arwana yang ada di Plaza Ambarrukmo. Menurut salah seorang penjaga gerai tersebut, produknya sempat laku ketika acara yang dipandu Tukul sedang marak. Namun, saat ini penjualan relatif sepi karena minim desain baru. (YOP)

0 komentar:

 
Design by WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons