Oleh: AsianBrain.com Content Team
Salah satu faktor penting yang tidak dapat diabaikan dalam kerangka pembangunan nasional adalah menyangkut kualitas sumber daya manusia (SDM). Kualitas SDM ini berkaitan erat dengan kualitas tenaga kerja yang tersedia untuk mengisi kesempatan kerja di dalam negeri dan di luar negeri
Dari penyelenggaraan bursa kerja yang dilaksanakan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi menunjukkan, perluang kerja yang ditawarkan tidak bisa diisi oleh pencari kerja karena tidak memenuhi kualifikasi. Padahal, bursa kerja diperuntukkan untuk lulusan SMU dan perguruan tinggi atau yang sederajat.
Dari permasalahan tersebut, dapat menjadi masukan bagi institusi pendidikan formal dan pelatihan serta masyarakat sebagai pedoman dalam meningkatkan daya saing SDM agar dapat bersaing di era pasar bebas. Hal ini mengingat cukup banyak pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan kurang memperhatikan perkembangan kebutuhan dunia kerja. Sehingga relatif banyak tenaga kerja yang belum siap untuk terjun ke dunia kerja.
Fenomena abad 21 telah menyebabkan terjadinya perubahan pada dunia kerja yang mengarah kepada sistem pengembangan tenaga kerja atau SDM yang bersifat profesionalisme. Karena dunia usaha harus berkompetisi, maka pasar kerja juga semakin ketat. Sehingga dunia kerja membutuhkan kompetensi seperti pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku.
Kebutuhan dunia usaha akan komponen kompetensi tersebut juga didukung dengan hasil studi JICA tahun 1996 tentang Engineering Manpower Development Plannning, yang salah satu hasilnya, bahwa dari komponen kompetensi, maka sikap angkatan kerja lulusan perguruan tinggi menduduki ranking pertama dalam seleksi penerimaan tenaga kerja dunia usaha. Sehubungan dengan itu, maka perlu kebijakan dari dunia pendidikan dan pelatihan untuk menyesuaikan kurikulumnya.
Dalam perubahan dunia kerja tersebut diperlukan pembaharuan pelatihan sebagai terobosan untuk mengimbangi percepatan laju perkembangan teknologi dan manajemen, melalui pelatihan cepat yang ditunjang dengan keunggulan teknologi dan motivasi lainnya. Karena pembaharuan pelatihan cepat memerlukan anggaran yang cukup besar, maka diperlukan partisipasi yang lebih besar dari pihak swasta dalam bentuk investasi pelatihan guna memacu percepatan peningkatan keterampilan tenaga kerja dalam mengimbangi laju teknologi.
Fenomena tersebut perlu juga diikuti dengan perubahan perilaku dan peningkatan keterampilan kerja. Yang secara tidak langsung berkaitan dengan perubahan sistem pendidikan dan pelatihan kerja. Dengan kata lain upaya yang diperlukan dalam rangka reformasi pelatihan perlu diimplementasikan secara nasional.
Lembaga pendidikan sebagai salah satu institusi penghasil tenaga kerja terdidik yang masuk ke pasar kerja, harus memperhatikan proses mendidik untuk dapat menghasilkan SDM yang mempunyai daya saing tinggi di masyarakat. Menghadapi era pasar global dunia pendidikan harus banyak melihat perkembangan yang terjadi di dalam dunia usaha. Dengan demikian kurikulum yang digunakan paling tidak harus dapat mencerminkan apa yang diinginkan dunia kerja. Sehingga para lulusan perguruan tinggi diharapkan mempunyai daya saing yang tinggi.
Singkatnya, peningkatan kualitas SDM merupakan hal penting, disebabkan adanya kesenjangan antara kualitas yang dimiliki tenaga kerja dengan yang dibutuhkan oleh dunia usaha/industri. Jika dibiarkan, kesenjangan ini menimbulkan dua akibat, yaitu terjadinya pengangguran yang terus meningkat dan rendahnya produktifitas.
0 komentar:
Posting Komentar