Yang Simple dari Invictus
Ema Nur Arifah - detikBandung
Bandung - Sebagai salah satu brand clothing, nama Invictus, tentunya sudah akrab di telinga. Tahun ini genap enam tahun brand yang berati 'Dalam kemenangan dan tidak terkalahkan' ini bertahan dalam pertarungan industri clothing, bahkan terus menanjak.
Didirikan tahun 2003, pemiliknya Dicky Sukmana mencoba mencari celah dengan membuat konsep clothing yang simple. "Konsep kita simple, desain kita simple, dan kalau orang pengen nyari desain yang simple, ya Invictus," tutur Magenta Paramitha, Humas dan Bagian Promosi Invictus saat ditemui di kantor Invictus Jalan Pager Gunung.
Menurut Magenta, sesuatu yang simple lebih enak dilihat dan memiliki kelas yang beda. Namun Invictus sendiri tidak memiliki spesial desain, tapi setiap tahunnya ada season-season yang berbeda yang biasa diluncurkan setiap jelang akhir tahun.
Bahkan, kesimplean itu lebih terasa dalam konsep serba polos yang diluncurkan Invictus tahun 2009 ini. Dimana mulai tahun 2009 Invictus mencoba beda dengan meluncurkan t'shirt polos, sweater polos dan lain-lain.
"Warna-warna polos itu akan terus long lasting, maka sampai kapanpun, Invictus tetap menyediakan," tutur perempuan berusia 29 tahun ini.
Tentu saja, reaksi pasar akan dilihat ketika ada desain baru yang muncul. Meski setiap tahunnya ada katalog yang menjadi pijakan rencana Invictus dalam jangka waktu satu tahun, kemungkinan ada perubahan-perubahan konsep bisa saja terjadi.
Tapi tentu saja, pasar tidak diikuti secara buta. Saat desain full print begitu populer, menurut Magenta, Invictus tidak ikut-ikutan mengikuti tren tersebut. "Kita bisa ikuti pasar tapi asal tidak keluar dari konsep kita yang simple," ujarnya.
Inovasi adalah kunci kami. Bukan hanya untuk konsep produk, tapi secara keseluruhan, ujar Magenta, setiap divisi dituntut memiliki gagasan-gagasan segar agar Invictus tetap bisa eksis di tengah persaingan clothing dan distro.
(ema/dip)
0 komentar:
Posting Komentar