Untuk Pecinta Hardcore, Punk dan Indie
Pradipta Nugrahanto - detikBandung
Bandung - Selama ini banyak pecinta musik aliran non mainstream luar negeri yang kerap bingung kemana harus mencari pernak-pernik band kesayangan mereka. Namun kini, Quickening sebuah distro yang mengkhususkan diri pada distribusi merchandise dan rilisan band hardcore, punk, dan indie, hadir seolah ingin memuaskan dahaga akan problem itu.
Berlokasi di Jalan Tamansari No 3 Bandung, Quickening tidak hanya sekedar mengklaim diri sebagai sebuah distro. Tapi mengembalikan konsep distro ke maksud awalnya sebagai distribution outlet.
"Sekarang banyak distro bertebaran yang jadi salah kaprah. Masukin clothing line A-Z dan jadilah 'distro'. Padahal kalau menurut saya
yang seperti itu sih fashion retail. Makanya kita sebagai distro hanya mendistribusikan merchandise dan rilisan. Dalam hal ini rilisan musik hardcore, punk dan indie," tutur owner Quickening Yongki Perdana.
Distro yang berdiri sejak tahun 2007 ini berawal dari hobi Yongki yang gemar mengkoleksi atribut-atribut band luar negeri.
"Tadinya saya sering membeli merchandise dan rilisan band luar. Karena sering beli jadinya dapat katalog. Nah teman-teman banyak yang tertarik. Jadilah Quickening di garasi rumah tahun 2005. Baru dua tahun kemudian pindah ke sini," imbuhnya.
Merchandise-merchandise yang disediakan Quickening di antaranya t-shirt, topi, tas, hingga sweater dan sepatu. Sedangkan untuk rilisan, Quickening menyediakan, vinyl, CD, dan DVD.
Hingga saat ini tak kurang dari lima ratusan merchandise band non mainstream luar negeri tersedia di Quickening. Belum termasuk rilisannya.
"Yang jelas barang-barang di kita original semua. Jadi kualitas dan kenyamanan saat digunakan tidak perlu dipertanyakan lagi. Begitu pula
dengan rilisan," lanjut Yongki.
Bagaimana soal harga? "Harga di sini berkisar Rp 150 ribuan hingga Rp 250 ribuan. Kalau merchandisenya benar-benar jarang dan eksklusif, harganya bisa sampai Rp 300 ribuan," ucap Yongki.
Meski harganya terbilang di atas rata-rata, Yongki merasa tidak takut distronya minim pembeli. "Harga segitu kalau kata generasi sekarang
sudah hampir sama dengan harga clothing lokal. Apalagi sekarang semakin banyak generasi muda yang ngeband. Mereka kalau manggung banyak yang pakai t-shirt band luar," tuturnya.(dip/ern)
0 komentar:
Posting Komentar