Bandung - Mungkin tak banyak orang tahu bahwa kupu-kupu adalah salah satu indikator kebersihan udara. Tak heran, di daerah perkotaan udaranya yang telah tercemar polusi, pemandangan kupu-kupu yang sedang terbang pun semakin langka ditemui.
Berangkat dari keprihatinan itulah Taman Kupu-kupu dibuat. "Kupu kupu tidak mau hidup di daerah yang udaranya kotor, penuh polusi, emisi karbon dan debu. Itu membuat daun kotor, dan kupu-kupu pun tak mau memakan tanaman yang tercemar polusi," ujar Ayam Hugeng, pakar kupu-kupu yang menjadi konsultan di Taman Kupu-kupu.
Kondisi udara yang telah tercemar itulah yang membuat kupu-kupu tak betah berada di daerah perkotaan. Kupu-kupu memiliki indra penciuman hingga 15 kilometer. Mereka sangat tidak menyukai bau asap kendaraan atau polusi.
"Kupu-kupu pun memilih tempat yang udaranya lebih bersih," tambahnya.
Hugeng menyebut, kawasan di Cihanjuang Parongpong ini masih terbilang asri dan segar yang cocok sebagai tempat hidup kupu-kupu.
Masyarakat pun dapat mengetes kondisi udara di lingkungannya sendiri. "Jika masih melihat kupu-kupu di sekitar rumah itu berarti udaranya bagus,agar kupu-kupu biasanya suka pekerangan rumah yang asri. Begitu pula sebaliknya, jika udara buruk, maka kupu-kupu akan malas bermain di sekitar rumah tersebut," jelasnya.
Taman Kupu-kupu terletak di Jalan Raya Cihanjuang Km 3,3 No 58, Desa Cibaligo, Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Lokasi ini baru dibuka pada 29 Januari lalu. Meski terbilang baru, namun taman ini cukup menarik perhatian masyarakat. Tempatnya masih asri dan hijau, ditambah penataan tempat yang begitu apik.(tya/bbn)
0 komentar:
Posting Komentar