Bandung - Porsi yang melimpah adalah ciri khas Bakso Nursijan. Menurut pengakuan Sugiyanto, pemilik Bakso Nursijan porsi itu disajikan untuk para pekerja yang ingin kenyang, tapi dengan harga yang cukup terjangkau.
Tapi ada lagi yang lebih istimewa. Mie Bakso Nursijan menyajikan bakso tahu dan siomay yang diklaim Sugiyanto yang terbesar di Bandung. Benar saja, saat melihat bentuknya, baso tahu dan siomaynya lebih besar hampir tiga kali lipat dari yang biasa.
Terbuat dari tahu putih, kemudian diberikan adonan campuran antara tenggiri, udang dan ayam sehingga menghasilkan rasa yang gurih. Sedangkan untuk siomay, adonannya berisi juga sayuran. Satu buah baso tahu atau siomay saja sepertinya bisa membuat kenyang.
Rasa yang enak juga didapatkan dari kuah bakso yang terbuat dari kaldu ayam. Selain baso tahu dan siomay yang dibuat sendiri, bakso dan pangsitnya pun merupakan racikan sendiri. Sedangkan untuk mie, diakui Sugiyanto memesan dari orang lain.
"Semua kita bikin sendiri, tapi kalau untuk mie pesan ke orang lain," ujarnya.
Untuk satu porsi mie seharga Rp 20 ribu di dalamnya ada pangsit juga babat. Tapi jika ingin porsi yang tidak terlalu banyak terutama untuk wanita bisa memesan setengah porsi Rp 16 ribu. Selain mie bakso, ada juga kwetiaw, baso tahu dan siomay kuah dan lain-lain.
Sedangkan untuk minuman, tidak ada yang istimewa. Namun menurut Sugiyanto di sini juga menyediakan minuman teh herbal yang baik untuk segala macam penyakit.
Berbeda dengan kedai bakso pada umumnya, Bakso Nursijan buka sejak pagi pukul 07.00 WIB hingga pukul 20.30 WIB. Dibandingkan dua tahun lalu, tutur Sugiyanto, pengunjung kedai bakso berkapasitas 30 orang ini mulai menurun.
Bukan hanya daya beli masyakat yang melemah, menjamurnya tempat wisata kuliner menurutnya juga jadi salah satu pemicu.(ema/ern)
0 komentar:
Posting Komentar