Ngabuburit Lihat Bandung dari Atas Menara


Bandung - Bandung diriung ku gunung. Untaian pegunungan yang mengelilingi Bandung itu bisa dilihat meski dari kejauhan dari balik jendela menara Masjid Alun-alun Bandung. Tak hanya itu, dari atas sana mata seluas mata memandang panorama Kota Bandung terlihat dari barat ke timur juga utara ke selatan.

Kendaraan yang lalu lalang begitu pun para pejalan kaki terlihat begitu kecil. Gedung-gedung tinggi yang biasanya membuat wajah tengadah untuk melihat seolah menjadi begitu kerdil.

Begitulah wisata murah meriah yang ditawarkan Masjid Alun-alun Bandung melalui menaranya. Meski tak setinggi menara Petronas di Malaysia, wisata ini bisa jadi alternatif tempat ngabuburit.

Jika di luar bulan ramadan wisata menara tersebut hanya dibuka akhir pekan, selama bulan ramadan warga Bandung bisa setiap hari berkunjung sambil ngabuburit.

Seperti yang dilakukan Santosa (44) warga Antapani yang seringkali sengaja datang untuk berwisata di tempat ini. Sore itu, Santosa mengajak putrinya yang berusia 9 tahun untuk menunjukan wajah Bandung dari atas menara.

"Selama ramadan saya sudah empat kali ke sini sambil ngabuburit," ujar Santosa. Namun di luar ramadan pun Santosa mengaku cukup sering datang berkunjung bersama keluarga.

"Ya, wisata murah meriah lah. Lumayan bisa lihat Bandung dari atas sini," ujarnya sambil menunjuk satu tempat pada putrinya.

Bagaimana tidak murah meriah, hanya dengan Rp 2.000 untuk orang dewasa dan Rp 1.000 untuk anak kecil, pengunjung bisa melewatkan waktu sambil menunggu bedug maghrib tiba.

Menurut penjual karcis Wisata Menara Masjid Agung Yayat Ruhiyat (31) pengunjung di hari biasa bulan puasa bisa mencapai 200 orang sedangkan di akhir pekannya bisa mencapai 300 sampai 400 orang. Penggemar wisata ini tak hanya warga Bandung tapi juga warga luar Bandung terutama saat akhir pekan

"Kalau di luar ramadan hanya buka akhir pekan pengunjung sekitar 200 orang," tutur Yayat. Menurut Yayat kebanyakan pengunjung memanfaatkan wisata rohani di menara Masjid Agung sambil ngabuburit.

Meski sudah dibuka sejak pukul 10.00 WIB, para pengunjung mulai ramai mendekati waktu buka puasa sekitar pukul 17.00-17.30 WIB. Jika pengunjung ramai, hanya diberi waktu 15 menit saja untuk menatap Kota Bandung dari atas menara. Tapi jika sepi maka bisa sepuasnya berwisata sambil bersantai.

Menurut Yayat menara setinggi 87 meter ini sudah ada sejak tahun 2003 bersamaan dengan selesainya pembangunan Masjid agung. Namun ramadan kali ini menara yang digunakan hanya menara bagian selatan karena menara utara sedang dalam perbaikan.

Untuk menuju menara, pengunjung akan diantarkan melalui lift yang dijaga seorang operator. Setelah sampai di lantai 19, pemandangan Kota Bandung segera menyambut dari balik jendela di sekeliling menara yang membulat. Pemandangan Bandung yang dikelilingi oleh gunung-gunung pun dipandang sejuk meski dari kejauhan.(ema/ern)

0 komentar:

 
Design by WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons