Datangnya Sakura di Kota Bandung
Ema Nur Arifah - detikBandung
Bandung - Jepang, negara matahari terbit ini kian menerbitkan cahayanya dalam dunia fashion Bandung. Penggemar fashionnya yang terus bertambah, membuat pengusaha mulai banyak yang melirik industri fashion berbau Jepang.
Di tahun 2008 ini, dalam hitungan bulan sudah banyak berdiri home industri berbagai produk Jepang di Bandung, dari mulai baju tradisional, modern hingga pernak-perniknya yang sangat Jepang.
Bolehlah Indonesia tak punya bunga sakura, tapi tak ada yang bisa menolak hadirnya beragam budaya Jepang yang mulai menggurita. Sebut saja Sakura, sebuah tempat baru yang akan membawa anda pada beragam fashion tradisional khas Jepang.
Jika tempat yang lain lebih memilih fashion harajuku atau cosplay, pilihan Sakura adalah fashion tradisional seperti yukata (pakaian tradisional Jepang untuk dewasa), Jinbei (pakaian tradisional untuk anak-anak), lengkap dengan obinya serta sandal tradisional, geta.
Yukata adalah sejenis kimono berbahan katun yang digunakan hanya selapis. Berbeda dengan kimono yang pemakaiannya harus dua lapis. Yukata biasa digunakan saat festival musim panas di Jepang misalnya Festival Hanabi (kembang api) atau festival Bon-Odori (Tarian musim panas khas Jepang).
Tak hanya produk-produk Sakura yang mayoritasnya asli buatan Jepang, sang pemilik pun memang asli kelahiran Jepang. Dituturkan Yuyun, suaminya adalah warga negara Jepang. Nama Sakura sendiri diambil dari nama anak laki-lakinya, Sakura. Animo yang tinggi dari masyarakat Indonesia, Bandung khususnya terhadap budaya Jepanglah yang membuat Yuyun dan suaminya mencoba membuka Sakura di kota Bandung.
Meski asli Jepang produk-produk yukatanya adalah barang second, karena menurut Yuyun jika barang baru harganya akan lebih selangit. Untuk barang second asli Jepang saja bisa mencapai angka ratusan ribu.
Selain karena originalitas desainnya, yukata asli terbuat dari kain katun asli Jepang yang tidak bisa ditemukan di lokal. Namun, untuk yang ingin mendapatkan dengan harga miring, Sakura menyediakan produk-produk berbahan lokal yang bisa didapatkan dengan harga di bawah seratus ribu.
Yukata memiliki desain yang unik. Tabrak warna merupakan salah satu ciri khasnya. "Makin tabrak warna makin bagus," tutur Yuyun. Terlebih jika melihat jinbei, sepertinya akan membuat para ibu segera tertarik untuk mengenakan pada putra-putri mungilnya.
Jika membeli yukata atau jinbei, jangan lupa juga membeli geta, yaitu sendal tradisional Jepang atau bakiak ala Jepang. Geta memang unik karena memiliki dua hak di bagian bawahnya. Meski haknya terbilang rendah tapi untuk awal penggunanya akan cukup kesulitan. Jika sudah terbiasa lama-lama mungkin akan merasakan keunikan yang khas dari geta.
Geta tersedia dari mulai anak-anak, hingga dewasa. Untuk lelaki dewasa, geta lebih persegi dan tidak diwarnai, sedangkan untuk perempuan dan anak-anak, geta lebih lancip dan memiliki desain dan warna yang bervariasi.
Tak sabar ingin segera mencoba? Bisa datang ke Sakura, Jl Asmarandana No 2B Turangga atau bisa klik www.hikaru.co.id. Mungkin saja, ketika menggunakannya, anda akan merasakan sensasi festival di Jepang yang diwarnai indahnya bunga-bunga sakura.
(ema/ema)
0 komentar:
Posting Komentar