18th Park, Bukan Konspirasi Biasa

18th Park, Bukan Konspirasi Biasa
Ema Nur Arifah - detikBandung

Bandung - "Conspiracy". Apa yang ada dalam pikiran anda jika mendengar kata itu? Mungkinkah sebuah film yang dibintangi dua bintang peraih academy award, Mel Gibson dan Julia Roberts, berjudul Conspiracy Theory?

Mungkin, kata konspirasi memunculkan pandangan negatif atau sesuatu berbau politik. Tapi, konspirasi yang satu ini jauh dari persekongkolan politik manapun. Sebuah konspirasi yang diusung salah satu kawasan distro, 18th Park (baca: eighteen park) yang bertagline 'local distro conspiracy'.

Berawal dari niatan untuk membuat sebuah tempat tongkrongan buat anak muda Bandung. Tak hanya sebagai tempat berbelanja, tapi lebih pada tempat berkumpulnya komunitas remaja.

Untuk mewujudkan itu, marketing 18th Park, Endy mengatakan, 18th Park mencoba membuat skate park, yaitu tempat berkumpulnya para skater. Skate sebagai bagian dari sub kultur masyarakat urban dianggap bisa menjadi sesuatu yang menarik untuk remaja.

Namun, menuju proses itu sempat terjadi kontra dari beberapa pihak skater Bandung hingga memunculkan propaganda-propaganda di kalangan skater akan keberadaan skate park di 18th Park. Issue yang menyebar ternyata memberikan efek positif bagi keberadaan 18th Park sendiri.

Anak muda Bandung menjadi lebih tahu eksistensi 18th Park sebagai salah satu tempat tongkrongan, bagi skater atau siapapun. Dari situlah muncul kata konspirasi. Di satu sisi, konspirasi bisa diartikan sebagai sebuah sinergi. Sinergi yang terjadi dalam satu lingkungan dengan atmosfer persaingan yang sehat.

Nama 18th Park sendiri dipilih dengan alasan yang cukup sederhana, karena tempat ini berada di Jalan R. E Martadinata No. 18. Park sendiri bisa diartikan taman, atau sebuah kawasan.

18th Park yang berdiri Mei 2006 lalu, diibaratkan Endy seperti melting pot, yaitu lelehan dari beragam hal baik industri clothing maupun komunitas remaja. Bukan sekedar kawasan belanja tapi bisa menjadi muara yang menampung aktivitas apapun, seperti seminar, talkshow, fashion show, acara musik, skate, pemotretan, dan lain-lain.

Dari sisi pemasaran, dengan luas sekitar 4000 m2, lokasi 18th Park yang strategis menjadi tempat yang cukup representatif untuk distro clothing.

Distro atau distribution clothing diartikan Endy sebagai kemauan yang tinggi untuk beradaptasi dari sisi pemasaran. Karena berbicara mengenai distro tak hanya tentang fashion, tapi juga komunitas berikut industri kreatif di belakangnya.

Lebih dari 22 distro berada di bawah manajemen 18th Park yang dipilih secara selektif. Dilihat dari prospek bisnisnya, kualitas dan style. Konsep setiap distro di 18th park pun berbeda-beda yang juga merepresentasikan setiap perbedaan.

Misalnya Skaters yang nge-skate, Dutcman yang militer, Black ID yang identik dengan musik, Thyo Pernik tempatnya pernak-pernik, juga ada yang berbau adventure hingga tempat monovideo atau film dan lain -lain.

Jelajahi juga distro lainnya seperti TRB/ Folker, Pro Shop, Castle Rock, Mighty/Verbotten, Naps, Roben Norm, 18th shop, Diery, Warning, jail, Tandem, RBG, Rockster, Plan B. Mondo Vidco dan D'joker.

Selain belanja, bisa juga ngopi dulu di cafenya yang homy, lengkap dengan internet dan PS3 untuk para gamers. Ikut bermain skate atau sekedar menonton di skate park, makan risoles di De' risol atau jika beruntung datang di saat sedang berlangsungnya even musik.

18th Park sempat beberapa kali menyelenggarakan even-even musik underground. Tak sedikit pengunjung yang datang, bahkan sempat membuat manajemen kelabakan saking tak tertampungnya. Kalaupun hanya sekedar kongkow-kongkow saja, 18th Park sangat terbuka. Untuk itulah 18th Park ada.

Resolusi 18th Park tahun ini adalah merubah penampilan visual, menyelenggarakan acara-acara, even-even musik ataupun lomba-lomba, misalnya lomba grafiti.

Oke, siapkah anda berkonspirasi di 18th Park?

(ema/ern)

0 komentar:

 
Design by WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons