Bandung - Berbicara mengenai alih fungsi Jalan Braga menjadi kawasan pedestrian tidak akan pernah selesai. Sepanjang jalan yang berganti rupa dengan batu andesit kini terlihat
hancur dan bergelombang.
Dari pantauan detikbandung, memasuki jalan Braga dari simpang Jalan Naripan, pengendara dibawa berguncang dengan bebatuan yang terlihat amblas.
Terus bergerak ke depan menyusuri jalan tersebut, tepat di depan Restoran Maison Bogerijon yang sekarang bernama Braga Permai, amblasan batu terlihat dalam dan sebagian tertutup pasir. "Sudah sebulan lebih kayak gitu," kata Darmo (57), petugas parkir, saat ditemui detikbandung, Rabu (14/4/2010).
Pasir, jelas Darmo, adalah penambal sementara. Sebelum ditambal, kedalaman amblasan tanah kurang lebih berkedalaman 15 centimeter. Ia dan warga sekitar berinisiatif menambal amblasan jalan karena khawatir membahayakan pengguna jalan yang melintasi jalanan sepanjang kurang lebih 350 meter sampai dengan persimpangan Jalan Tamblong.
Terlihat beberapa motor berupaya menghindari jalanan rusak tersebut. Bukan hanya itu, tak jauh dari pintu masuk mal Braga City Walk, jalanan terlihat 'ompong'. Batu yang didatangkan dari Malang itu kini tidak mengisi padat badan jalan. Belum lagi suara gemerutuk batu andesit yang longgar saat dilalui kendaraan.
Sejak 2005 sampai 2007, Pemkot Bandung telah melakukan revitalisasi di kawasan Braga. Diawali dari perbaikan kanan-kiri trotoar dengan melandaikan dan melebarkannya 0,5 meter, penanaman 81 tanaman hias jenis Karet Benggol dan penggantian lampu hias.
Di Tahun 2008, revitalisasi dilakukan pada upaya pengembalian bentuk arsitektural bangunan dengan pengecatan warna putih, penataan reklame. Lalu jalanan aspal diganti oleh batu andesit. Rencananya pergantian material jalan itu, untuk mengfungsikan kembali Jalan Braga menjadi kawasan pejalan kaki atau pedestrian. Khusus untuk penggantian material jalan ini, dana yang dihabiskan mencapai Rp 1,8 miliar.
Di awal rencananya, Pemkot menggembar-gemborkan rencana menjadikan Braga sebagai kawasan khusus pejalan kaki. Agar menarik banyak pengunjung, gedung-gedung tempo dulu yang sudah lama ditinggalkan, akan difungsikan kembali. Konsep kawasan Braga nantinya berupa 'Braga City Walk', yang nantinya akan diisi dengan wisata kuliner, cinderamata, pameran hasil karya seniman Bandung, khususnya seni lukis dan pahat, serta pagaleran kesenian musik tempo dulu dan tradisional.
Namun antara rencana Pemkot dan realisasinya dinilai anggota dewan 'jauh panggang dari api'. Anggota dewan pun menuntut Pemkot harus bertanggung jawab, karena dana yang dihabiskan sudah sangat besar..(ahy/dip)
0 komentar:
Posting Komentar