Risoles Rasa Eropa dari Risol-risol


Bandung - Kemunculan risoles sebagai salah satu tujuan wisata kuliner di Bandung kian marak saja. Sebuah tempat anyar yang menawarkan kelezatan modifikasi risoles pun dibuka 18 Desember  2009 lalu. Risol-risol, berada di Jalan Setiabudhi, sekitar 100 meter di atas Terminal Ledeng, tepat di sebelah Kampung Bakso.

Bernuansa Eropa, Risol-risol yang disebut juga House of Risol ini menempati sebuah rumah tempo dulu. Sebelum memasuki ruangan, pengunjung akan disambut dengan ruang kaca yang merupakan tempat pembuatan risoles. Jadi bisa melihat proses pembuatan dengan transparan.

Di bagian dalam, dekorasi ruang cukup kental dengan nuansa kain perca atau pachtwork. Sementara di teras luar juga masih disediakan tempat duduk untuk konsumen yang berdampingan dengan taman.

Pemiliknya mungkin sudah tidak asing lagi karena pengusaha ini juga sudah membuka banyak tempat wisata kuliner, factory outlet atau wisata alam di Bandung. Perry Tristianto, si raja FO ini kini menggandeng seorang pengusaha risoles di Bandung untuk membuat wisata kuliner baru yaitu Risol-risol.

Tommy Herman Hartono, adalah pemilik produk risolnya. Saat ditemui di Risol risol, pria lulusan NHI ini mengatakan memulai usaha risoles karena iseng-iseng. Pengalamannya sebagai pekerja hotel dan restoran dalam dan luar negeri, tidak membuatnya sulit untuk membuat risoles dengan modifikasi yang baru.

"Awalnya iseng, saya jualan hanya Sabtu dan Minggu di Batununggal sejak dua tahun lalu. Saat itu jualan sama istri pakai mobil," terang Tommy Herman Hartomo.

Ternyata banyak konsumen yang suka risoles buatan Tommy. Sampai akhirnya Tommy mengisi salah satu kios kuliner di The Secret FO, milik Perry. "Pak Perry pun punya ide untuk buat tempat kuliner baru dan ngajak saya," ujar pria berusia 56 tahun ini.

Menurut Tommy modifikasi risoles yang dibuatnya saat ini bercitarasa Eropa. Awalnya dia membuat satu jenis risoles yaitu egg mayo yang didalamnya ada telur dan mayonaise. Ketika konsumen makin banyak, isian risoles pun makin variatif, misalnya diadapatasi dari steak ada risol chicken cordon bleu, lalu pizza, lasagna, sampai kini mencapai 11 varian risoles yang sudah dibuat.

"Rasanya benar-benar disesuaikan dengan nama variannya. Yang pizza benar-benar rasa pizza cuma di roll, lasagna benar-benar lasagna tapi di roll," jelasnya.

Ke depannya, Tommy berencana membuat isian risol bercitarasa Asian food. "Mungkin nanti akan ada rendang atau makanan Asia lainnya," tandas Tommy(ema/avi)

0 komentar:

 
Design by WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons