Wadezig! Pilih Online Dulu Baru Buka Toko

Kamis, 11/12/2008 09:29 WIB
Ema Nur Arifah - detikBandung



Bandung - Kebanyakan distro atau clothing membuka tokonya terlebih dahulu, setelah itu baru memasarkan secara online. Namun berbeda dengan Wadezig! yang memasarkan produknya secara online, baru buka toko.

Sekitar tahun 2003, kegemaran terhadap t'shirt membuat tiga orang web desain tercetus ide untuk membuat produk. Karena ingin membuat brand yang nggak nge-bule alias berbahasa Inggris seperti halnya brand-brand lain, nama Wadezig! pun dipilih. Wadezig!, sebuah suara pukulan.

"Awalnya Wadezig dijual online melalui www.wadezig.com," aku salah seorang pendirinya, Ridho Alhadi.

Akhirnya, ungkap Ridho, ketika tahu industri kreatif ini tengah ramai, mereka pun ikut arus dengan membuka toko. Tahun 2004, toko di buka di Jalan Hasanudin setelah itu pindah ke Jalan Sultan Agung. Toko Wadezig! tidak akan sulit ditemukan. Berada di dekat Blankwear dan Oglea. Hanya sekitar 25 meter dari muka Jalan Sultan Agung.

Meski secara idealisme dan desain tidak terlalu spesifik, Ridho mengaku keseluruhan konten Wadezig! lebih kental mengangkat sisi art dan sub culturenya.

"Konten art dan desain kita lebih kerasa daripada yang lain. Sisi sub-culturenya juga lebih dalam dari yang lain," tutur Ridho.

Dari sisi pemasaran, seperti halnya clothing lain produk Wadezig! juga sudah tersebar di seluruh Indonesia. Meski belum sampai ekspor ke luar negeri, secara perorangan sudah ada orang luar yang membeli produk Wadezig!.

Lalu, bagaimana strategi untuk bersaing dengan clothing lain yang juga tidak kalah oke? "Intinya industri kreatif adalah terus kreatif. Kalau tidak kreatif lagi nanti mati," begitu kata Ridho.

0 komentar:

 
Design by WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons