Senin, 12/01/2009 12:23 WIB
Rivki - detikBandung
Bandung - Menjual produk-produk musik rock luar negeri berlisensi membuat pemilik Rocstar Ridho Trisonly dipercaya. Bahkan sempat ditawari oleh perusahaan merchandise rock luar negeri untuk menjadi spion di negeri sendiri terhadap produk-produk luar negeri yang dibajak. Namun tawaran tersebut ditolak.
"Saya tidak mau tahu usaha orang lain, kalau memang mereka ingin memberantas pembajak, kenapa mereka tidak ke sini saja," Kata Ridho saat detikbandung berkunjung ke tempat usahanya di Jalan Tirtayasa No 34, Bandung.
"Setiap orang mempunyai rezekinya masing-masing, jadi gue tidak peduli mau membajak atau apa, yang penting kita sama-sama usaha," sambungnya lagi.
Setiap usaha selalu menemui kendala. Bagi Ridho, kendala yang dihadapi adalah nilai kurs dolar yang tidak menentu sehingga dirinya mengaku kesulitan jika harus menghitung berapa jumlah pengeluaran dan pendapatan yang dipatok oleh Rockstar
"Misalnya bulan ini harganya segini, bulan depan belum tentu harganya sama. Otomatis modal dan keuntungan yang didapatkan tiap bulan berbeda," ujar Ridho mencontohkan.
Perkembangan rock yang pesat, mau tak mau membuat Rockstar harus mengupdate barang-barang yang ditawarkannya.
"Tergantung bulannya, kalau bulan menjelang puasa hingga bulan akhir tahun, biasanya gue memperbanyak stok barang karena pada bulan tersebut pembelinya ramai. Kadang-kadang dalam satu bulan kita pernah tidak memperbaharui barang yang ada di toko."
Bukan hanya pakaian yang ditawarkan di Rockstar, kaset, baju, gelang, atau sepatu menjadi pilihan para penggila musik rock.
"Di sini menjual enam kategori produk seperti aksesoris, Boots and Shoes, Poster, records, action figures dan apparels, dan genre-nya Musik, Movie And Life Style, semuanya bertemakan rock," ujar Ridho.
Untuk pakaian, bukan hanya kelompok-kelompok musik yang sedang tren di kalangan remaja, grup-grup band legendaris seperti The Beatles dan The Doors menjadi favorit pengunjung yang singgah ke tempatnya.
0 komentar:
Posting Komentar