Taman Cilaki
Oase Peninggalan Tempo Dulu
Ema Nur Arifah - detikBandung
Bandung - Di tahun 1936, kota Bandung dikenal dengan sebutan kota taman. Bukan saja karena memiliki banyak taman dan lahan terbuka, tetapi juga karena tata kotanya mengacu pada konsep kota taman (Garden City), yang dianut oleh banyak negara di Eropa. Karena dari tahun 1930-1935, taman-taman di kota Bandung diubah seperti botanical garden.
Sebut saja beberapa taman, seperti Taman Lalu Lintas (Insulindepark), Taman Maluku (Molukkenpark), Taman Pramuka (Oranjeplein), dan Taman Ganeca (Ijzermanpark). Itu cukup menjadi bukti bahwa julukan kota tamn tersebut tepat.
Hingga kini, taman-taman peninggalan tempo dulu tersebut masih menjadi menjadi oase bagi masyarakat kota Bandung ditengah kian memanasnya suhu udara kota.
Tengoklah salah satu taman yang terletak diantara Jalan Cisangkuy dan Jalan Cilaki, Taman Cilaki dengan nama resminya Taman Lansia.
Dulunya, taman ini bernama Tjilaki plein. Semula, taman ini tidak direncanakan sebagai taman dalam arti yang sesungguhnya. Penanaman pohon yang tidak teratur menunjukan bahwa Tjilaki plein lebih diarahkan sebagai jalur hijau dan hutan kota, dan pepohonan itu berfungsi sebagai pohon pelindung jalan.
Kini, suasana tamannya lebih terasa. Bangku-bangku, jalanan memanjang mengelilingi taman, berada diantara kali kecil yang mengalir. Tak jarang, taman ini dimanfaatkan untuk jogging atau melepas penat diantara rimbunnya pepohonan.
Lebih nikmat lagi, selepas berolahraga, bisa memilih beragam menu makanan yang dalam warung-warung tenda yang berderet sepanjang Jalan Cilaki dan Jalan Cisangkuy. Dari mulai nasi bakar, mie baso, ikan bakar, nasi timbel komplit sampai youghurt kenamaan Bandung, youghurt Cisangkuy.
Walau dinamakan taman lansia, tak berarti harus menjadi lansia dulu untuk bisa menikmati kesegaran taman ini.(ema/ern)
0 komentar:
Posting Komentar