Bandung - Merasa kurang memiliki pengetahuan soal kebudayaan sunda, saat yang tepat untuk datang ke area 'Sunda Pisan Euy' di Mahadharma The Festival untuk mendapat pengetahuan tentang Sunda mulai dari keseniannya hingga makanan khas Sunda.
Festival yang digelar Sabtu (12/11/2011) di Monumen Perjuangan, Jalan Dipatiukur ini membuat area khusus yang di dalamnya terdiri dari beberapa komunitas yang fokus terhadap kebudayaan sunda.
Salah satunya komunitas Tongeret. Komunitas ini mengajak masyarakat untuk mencintai kesenian Sunda. Mereka mempertontonkan sajian musik dengan menggunakan alat musik khas sunda yakni karinding, suling, dan alat musik lainnya yang terbuat dari bambu.
Sementara bagi yang ingin belajar tari sunda, stand Sanggar Tari Indrawati menyambut pengunjung dengan beragam foto penari, buku tentang tari, dan sesekali pengisi stand menarikan salah satu tarian sunda.
"Kita latihannya setiap hari rabu. Kalau ada yang mau ikut, tiap sore hari latihan di Gedung Wanita," ujar salah satu penjaga stan Sanggar Tari Indrawati kepada detikbandung ditemui disela-sela acara Mahadharma The Festival, Sabtu (12/11/2011).
Di salah satu sudut, ada yang menarik perhatian pengunjung yaknijajanan pasar khas sunda berderet rapi dialasi nyiru (nampan). Jajanan jadul yang sudah jarang kita temukan seperti permen kayu, angleng, aromanis, tengteng, gulali disajikan oleh Kang Dede yang merupakan sosok yang ikut melestarikan jajanan sunda jaman dulu ini.
Selain kesenian dan makanan khas sunda, distro sunda berlabel Kahot Store juga unjuk gigi dengan produk-produknya. Mulai dari kaos, aksesori, dan lainnya.
(avi/avi)
0 komentar:
Posting Komentar