Belanja Murah Meriah di Pasar Kota Kembang

Belanja Murah Meriah di Pasar Kota Kembang
Ema Nur Arifah - detikBandung

Bandung - Belanja sudah seperti bagian dari rutinitas keseharian yang seolah sudah menjadi kewajiban. Tak hanya barang-barang FO atau distro yang menjadi sasaran, pusat perbelanjaan berkelas hingga pedagang pinggiran pun tak luput dari incaran para shopaholic.

Satu tempat berbelanja untuk mencari 'jajanan awet' murah meriah beragam kelengkapan fashion bisa didapatkan di Pasar Kota Kembang. Pasar Kota Kembang yang sering juga disebut Kokom (Kota Kembang-red) berada di kawasan Dalem Kaum, Alun-Alun Bandung.

Ratusan lapak-lapak para penjual berderet mengapit jalanan selebar sekitar 1 meter. Menyusuri pasar kota kembang yang sepanjang seratusan meter lebih ini akan membuat mata 'kalap' untuk belanja. Sepatu merupakan produk yang paling dominan dijual di tempat ini, selain tas, aksesoris, kain dan kosmetik. Mungkin tak sekelas barang-barang bermerek dengan kualitas tinggi, tapi jangan salah, model-model sepatu maupun tas yang dipajang tak kalah fashionable dengan produk keluaran merek terkenal.

Hampir semua lapak menjual produk yang tengah trend di pasaran. Misalnya flatshoes yang masih memiliki banyak penggemar, sepatu sandal, hingga sepatu yang memberi kesan glamour dengan warna-warna shocking yang kian digemari. Begitupun dengan tas. Replika-replika tas merek perancang terkenal seperti Dolce&Gabbana, Versace, Gucci dan lainnya menjadi tawaran yang menggiurkan karena trendy dan murah meriah.

Tentu saja, para pedagang di Pasar Kota Kembang tidak begitu saja menjual produk, mereka pun menjual barang-barang yang sedang trend di pasaran. Farhan (42) misalnya, yang sudah 13 tahun berjualan sepatu di Pasar Kota Kembang. Dirinya mengaku sepatu-sepatunya dibuat oleh pengrajin di Cibaduyut. Menurut Farhan, dirinya memproduksi sepatu dan sandal melihat trend di pasaran. "Sampai saat ini ada beberapa model yang masih digemari," tutur Farhan.

Menurut Asep, 90 persen sepatu yang dijual di Pasar Kota kembang berasal dari Bogor. "Hanya sedikit dari Cibaduyut karena Bogor memiliki model dan bahan yang lebih bervariasi," ujarnya. Sebelum tahun 2003, Farhan bisa mendapatkan omzet per harinya di atas Rp 1 juta, tetapi sejak adanya kenaikan BBM dinyatakan Farhan dia hanya mendapatkan di bawah Rp 1 juta, kadang setengahnya pun tidak.

Lain lagi dengan Jeyrohim (50) di mana sepatu yang dijualnya didominasi buatan Bogor. "Model-model dari Bogor lebih variatif," tuturnya. Dia mengaku sudah berjualan di Pasar Kota Kembang selama 27 tahun. Menurutnya, Pasar Kota kembang sudah ada sejak tahun 70-an.

Lain sepatu lain lagi tas, Dadan (32) yang sudah menjadi pedagang tas selama tiga tahun mengatakan tas-tas yang dijualnya dikirim dari Jakarta. Tas-tas tersebut diakuinya merupakan impor dari Cina. Meski bukan produk asli, koleksi-koleksi tas yang ada di sini tak kalah fashionable. Termasuk trend tas-tas besar dari mulai tas jinjing, tas kepit, dengan ornamen-ornamen yang bisa dipilih sesuai selera, feminin, glamour, atau casual.

Sepatu-sepatu di pasar Kota kembang berada di kisaran Rp 15 ribu-Rp 60 ribu. Bisa jadi, ada produk-produk tertentu yang memiliki harga di atas itu. Begitu pun dengan tas, harga terkecil bisa Rp 15 ribuan sampai yang ratusan, tergantung jenis tas yang dipilih.

Latihlah kepiawaian seni tawar menawar anda jika ingin mendapatkan produk idaman di tempat ini. Dijamin akan selalu takkan ketinggalan gaya tanpa harus mengeluarkan kocek besar.

Tempat ini cukup mudah karena memiliki lokasi terbilang strategis. Dari terminal Kebon Kalapa bisa menggunakan jurusan Sederhana-Sukajadi atau Elang Cicadas, menuju arah alun-alun Bandung dan Mesjid Raya. Berhenti di muka Jl Dalem Kaum lalu berjalan beberapa puluh meter ke arah kiri. Selamat berbelanja!

0 komentar:

 
Design by WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons