Jalan-jalan ke Pasar Baru Yuk!


Jalan-jalan ke Pasar Baru Yuk!
Ema Nur Arifah - detikBandung

Bandung - Bercerita tentang Bandung sepertinya tidak pernah habis. Jika saja mau menjelajah, banyak tempat yang bisa dikunjungi. Melepaskan dari kenyamanan berbelanja di FO atau distro, akhir pekan ini coba beralih ke tempat-tempat yang lebih merakyat tapi memiliki nilai sejarah.

Misalnya ke kawasan Pasar Baru Jalan Otto Iskandar Dinata. Pasar Baru dibangun pada tahun 1896. Kala itu bangunan masih semi permanen dan pada tahun 1926 kemudian didirikan bangunan pasar yang baru. Pasar ini juga sempat dijuluki 'pasar terbersih se-Nusantara'.

Namun sempat pula di tahun 70-an menjadi pasar yang kumuh karena tidak tertibnya para pedagang. Kemudian di tahun 2004, pasar ini dirombak kembali jadi pasar modern yang jadi tempat tujuan kebanyakan warga Bandung jika ingin berbelanja.

Di sini, tersedia berbagai kebutuhan terutama fashion khususnya untuk kalangan menengah ke bawah. Jangan heran kalau setiap harinya selalu dipenuhi pengunjung.

Biasanya Jalan Pecinan Lama dipilih sebagai jalur alternatif menuju Pasar Baru. Selain itu bisa diakses juga melalui Jalan Kebonjati. Jangan heran kalau di kawasan ini juga rawan dengan kemacetan.

Tapi yang dituju jangan cuma Pasar Baru. Bangunan bersejarah juga akan ditemui di Jalan Pecinan Lama. Mampirlah ke pabrik dan toko Kopi Aroma yang ada di antara Jalan Banceuy dan Jalan Pecinan Lama. Bangunannya masih sarat dengan sejarah karena memang peninggalan zaman Belanda sejak tahun 1930.

Selain bangunannya, aroma tempo dulu juga akan terlihat dari beberapa mesin penggiling kopi yang masih kuno. Kini, pabrik dan toko Kopi Aroma dikelola oleh generasi kedua.

Di dalam gudangnya tersimpan kopi jenis arabika dan robusta dari berbagai wilayah di Indonesia yang konon disimpan selama puluhan tahun agar menghasilkan rasa kopi yang nikmat. Memang bukan isapan jempol, Kopi Aroma beda dari kopi kebanyakan. Bukan hanya warga lokal yang membeli, para bule juga kerap datang untuk mencicipi kenikmatan Kopi Aroma.

Dari situ, sebelum menuju Pasar Baru, pasti akan melintasi sebuah bangunan berlantai dua di persimpangan Jalan Alkateri-Jalan Pecinan Lama. Bangunan tua
itu sebelumnya adalah Hotel Bandung yang sudah tutup tahun 2004 lalu.

Lantai dua yang dijadikan hotel dibiarkan tanpa penghuni. Sedangkan lantai satu disewakan pada para pedagang di antaranya diisi oleh rumah makan Padang dan tempat reparasi jam antik.

Karena tidak dirawat, bangunan tampak usang dan beberapa bagian jendela serta tembok rusak. Gentengnua sudah menurun dan kalau hujan disertai dengan bocor. Pemiliknya kini tengah menunggu penyewa baru yang akan mengisi bangunan kuno tersebut.

Di belakang Pasar Baru, akan lebih banyak lagi ditemukan bangunan lama. Sebagiannya masih utuh, tapi ada juga yang sudah diubah menjadi ruko-ruko sehingga menghapus arsitektur antik yang sebelumnya dimiliki. Walaupun menjelajahi jalanan di kawasan ini harus rela berbecek-becek apalagi di musim hujan.

Antara lain ada Toko Jamu Babah Kuya yang sudah ada sejak tahun 1910. Usianya sudah genap seabad. Tapi Babah Kuya sendiri sudah menjual jamu sejak akhir tahun 1800-an. Konon, disebut Babah Kuya karena generasi pertamanya hobi memelihara kura-kura atau kuya.

Begitu masuk, akan diberikan pengalaman ruang yang lain dari biasanya. Untuk yang tak pernah mencium aroma jamu, di sinilah tempatnya. Beragam rempah dari pelosok nusantara tersedia untuk berbagai macam penyakit.

Atau sebelum ke Kopi Kapal Selam, dari Toko Jamu Babah Kuya mampir dulu ke Jalan Tamim. Di sini dikenal sebagai tempat dijualnya kain kiloan atau grosiran dengan harga murah.

Akan tampak bangunan-bangunan bersejarah yang sebagian besar sudah berubah jadi ruko. Pemiliknya pun kebanyakan warga keturunan Tionghoa, sebab di kawasan ini termasuk juga di kawasan Pecinan kebanyakan dihuni oleh keturunan warga Tinghoa.

Di sini adalah tempatnya jika ingin membuat celana jeans dengan harga murah dalam waktu yang relatif cepat.

Untuk melepas lelah, nikmati segelas es goyobod di Pasar Baru Barat sebelah Gang Bombay yang sudah ada sejak tahun 1949.

Selamat menjelajah!!
(ema/tya)

0 komentar:

 
Design by WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons