Berburu Jaket Musim Dingin di Cimol

Berburu Jaket Musim Dingin di CimolEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Jika anda ingin mencari jaket untuk menghangatkan badan di tengah cuaca Bandung yang kurang bersahabat beberapa hari terakhir ini, coba saja datang ke Cimol Gede Bage, Jalan Soekarno Hatta. Di sana anda bisa mendapatkan jaket dengan harga yang murah dari mulai Rp 15 ribu.Untuk kualitas, silahkan buktikan sendiri. Karena meskipun barang seken, salah seorang pedagang khusus jaket, Tata (38) mengatakan Cimol menjadi salah satu tujuan untuk mencari jaket murah yang berkualitas. Jaket-jaket ini antara lain berasal dari Jepang dan Korea dengan berbagai merek.Menurut Tata, penjualan...

Cimol, Harga Hemat Tapi Tetap Keren

Cimol, Harga Hemat Tapi Tetap KerenEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Menjamurnya factory outlet dan distro di Kota Bandung, ternyata tak cukup kuat untuk menggusur pasar pakaian-pakaian bekas alias Cimol. Label barang seken tidak menjadi halangan karena harganya yang murah dan model pakaian yang unik menjadi daya pikat.Cimol yang diambil dari asal mulanya yaitu Cibadak Mall ini keberadaannya masih banyak dicari oleh masyarakat. Salah satu Cimol yang cukup terkenal di Bandung adalah Cimol Gede Bage, Jalan Soekarno Hatta, tepat di belakang Pasar Induk Gede Bage. Cimol Gede Bage yang diresmikan oleh Walikota Dada Rosada 2004 lalu ini tak hanya...

Pemerintah Lebih Cinta Clothing Daripada Musik Cadas

Satu Tahun Insiden AACCPemerintah Lebih Cinta Clothing Daripada Musik CadasAndri Haryanto - detikBandungBandung - Pemerintah diminta untuk tidak menutup mata dari kejadian konser maut Beside yang berujung tewasnya 11 orang penonton konser, tepat satu tahun silam. Pemerintah terlalu mendiskreditkan komunitas musik underground. Hal tersebut dikatakan ketua panitia Enk Ink Enk Aditya Arga Sasmita yang divonis 2,5 tahun oleh PN Bandung karena terbukti lalai dalam penyelenggaraan sebuah pertunjukan dan menyebabkan 11 orang penonton tewas, saat ditemui di Penjara Kebonwaru, Bandung, Senin (9/2/2009). Kepada detikbandung Adit menuturkan jika selama...

Eat, Bergerilya dengan Konsep Baru

Eat, Bergerilya dengan Konsep BaruEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Kenal Eat? Jika anda kehilangan toko Eat di Jalan Trunojoyo dan Buah Batu, jangan khawatir, Eat tak akan pergi. Jumat lalu (06/02/2009), Eat baru launching temporary storenya di Jalan Cilamaya No 4, belakang Gedung Sate'.Bukan tanpa alasan. Kepindahan Eat sebagai bentuk membentuk image baru, menjadi mandiri dengan konsep gerilya yang diilhami dari seorang negarawan Mao Tze Dong. "Kami namakan ini goerilla (gerilya) store," ujar Ratna Djuwita, Creative Communication Eat.Dalam gerilyanya, Eat mencoba berubah total. Berupaya keluar dari cangkang bermetamorfosis menjadi sesuatu...

Kembali ke Fitrah, Eat Rangkul Komunitas Elektronik

Kembali ke Fitrah, Eat Rangkul Komunitas ElektronikEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Distro dan clothing kini mulai menjauh dari akarnya semula yaitu komunitas. Padahal komunitas inilah yang membesarkan distro dan clothing menjadi sebuah industri kreatif besar di Bandung. Hal itulah yang membuat Eat, dengan konsep barunya kembali merangkul komunitas."Balik ke root. Dulu kita sangat gerilya, berbaur dan kini banyak yang melepaskan diri dari komunitas karena bisnis. Kita balik ke fitrahnya distro dan clothing dulu yang berjuang dari awal," tutur Ademus (34) pemilik Eat.Komunitas elektronik adalah yang dirangkul Eat. Selain karena Ademus yang...

C59, Pelopor Clothing di Jawa Barat

C59, Pelopor Clothing di Jawa BaratEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Geliat industri fashion di Bandung sepertinya terus merekah. Didukung kreatifitas anak muda melalui distro dan clothing yang masih memperlihatkan kejayaannya. Tapi di tengah persaingan beragam label clothing, sepertinya nama besar brand C59 masih terus terngiang. Bahkan seperti akar yang keberadaannya tak bisa dilepaskan dari kreativitas Kota Bandung. Tahun 2007 lalu, C59 mendapatkan Hade Award yang diberikan Disperindag dan Kreativity Independent Clothing Kommunity (KICK), sebagai pelopor industri clothing di Jawa Barat. Sang pelopor yang nama besarnya berawal dari sebuah...

Memburu Jas Hujan Army Look di Malabar

Memburu Jas Hujan Army Look di MalabarEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Hujan masih mengguyur Kota Bandung. Pepatah klasik ‘sedia payung sebelum hujan’ pun akan tetap berlaku. Untuk para pengguna kendaraan roda dua misalnya, jas hujan tentu harus sudah siap mengiringi setiap aktivitas di luar rumah.Jas hujan bisa ditemukan di manapun. Tapi jika ingin mencari jas hujan murah dengan nuansa army look bisa menyambangi deretan kios-kios di Jalan Malabar Kosambi. Di kawasan ini hampir semua kios menjual produk yang sama yaitu perlengkapan militer seperti TNI/Polri dari seragam, tas, sabuk hingga sepatu. Termasuk diantaraya jas hujan.Selain berada...

Pernah Jadi Tujuan Wisatawan Malaysia dan Brunei

'Hejoan' di MalabarPernah Jadi Tujuan Wisatawan Malaysia dan BruneiEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Selain jadi tujuan masyarakat Bandung. Keberadaan kawasan Hejoan di Jalan Malabar Kosambi juga cukup dikenal sampai ke luar negeri. Konon para pelancong dari Malaysia atau Brunei Darussalam kerap berkunjung ke kawasan ini.Tapi itu dulu, ungkap Suparno (37) salah seorang penjual. Selepas terjadinya penggusuran di kawasan ini, para pelanggan dari luar negeri pun hilang begitu saja.Setahun yang lalu, tutur Suparno, tanah PJKA yang berada di Jalan Malabar dibeli oleh swasta. Padahal para pedagang berjualan di trotoar depan kawasan tersebut. Untuk...

Nekat, Pakai Hantu Ambulan Buat Distro

Nekat, Pakai Hantu Ambulan Buat DistroEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Apa yang terlintas dalam ingatan anda ketika mendengar Jalan Bahureksa No 15? Mungkin anda akan langsung merinding begitu mengingat mitos adanya makhluk halus yang menjaga ambulan di rumah tua tersebut. Terlebih mitos tersebut sudah diangkat ke layar lebar dalam film berjudul Hantu Ambulan. Keberadaan ambulan yang masih terparkir dengan jelas di halaman depan rumah tersebut memang cukup menarik perhatian.Tak terkecuali buat empat orang anak muda, Bram, Eri, Dorre dan Andreas yang memanfaatkan keunikan tempat ini dan kemudian mengubahnya menjadi distro delapan bulan yang...

Tidak Menjual Label Ambulan

Ambulance ShopTidak Menjual Label AmbulanEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Umumnya distro atau clothing menjual produk yang sesuai dengan nama toko. Tapi tidak dengan Ambulance Shop yang lokasinya menggunakan rumah mitos hantu ambulan di Jalan Bahureksa No 15.Menurut Hery (35) Pengelola Ambulance Shop, label ambulance sendiri tidak dijual di toko ini. Walaupun pernah tercetus rencana untuk membuat label ambulance."Para ownernya sudah memiliki label sendiri," tutur Hery. Bram dengan label 'eek!', Eri label 'Ochikawa', Dorre label 'Lifewear' dan Andreas dengan label 'Rockin Jamesnya'.Selain empat label tersebut, Ambulance Shop juga konsinyasi...

Pengusaha Clothing Minta Pajak Dihilangkan

Pengusaha Clothing Minta Pajak DihilangkanEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Industri clothing atau distro yang dirintis sejak tahun 1996 kini sudah memasuki dekade kedua. Peran distro sebagai industri buah kreatif anak negeri sendiri jangan dipandang sebelah mata. Para pelaku distro pun berharap pemerintah mau support perkembangan industri ini dengan menghilangkan pajak bagi para pelakunya."Kalau pemerintah mau support industri ini minimal bantuin pajak," ujar Tubagus Fiki Chikara Satari atau Fiki, Ketua Kreativity Independent Clothing Community (KICK).Seharusnya ketika industri ini bisa membuktikan menjadi tuan rumah di negerinya sendiri,...

Ditolak Distro, Malah Jadi Trendsetter

Ditolak Distro, Malah Jadi TrendsetterEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Awalnya sempat ditolak oleh distro-distro. Tapi kini banyak distro membutuhkan jasa Brian Aditiawarman (27), sang seniman airbrush.Airbrush yang lebih dikenal untuk pewarnaan dalam industri otomotif ini dipopulerkan oleh Brian dalam industri tekstil tahun 2004. Sebelumnya Brian menggunakan airbrush untuk pewarnaan kendaraan.Bagaimana akhirnya Bria bisa terjun ke industri fesyen?"Karena Bandung kota fesyen terpikirkan juga kenapa airbrush tidak digunakan untuk fesyen," ujar Brian yang pernah berguru ke Singapura untuk memperdalam ilmu airbrush.Tapi Brian tidak langsung...

Semprot Airbrush, Saingan Baru Sablon

Semprot Airbrush, Saingan Baru SablonEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Teknik sablon pada kaos sepertinya punya saingan baru yaitu tekhnik airbrush. Meski belum terlalu populer tapi penggunaan teknologi airbrush mulai banyak diminati di bidang fesyen khususnya t'shirt.Apa kelebihan t'shirt dibandingkan sablon? Brian menuturkan menggunakan airbrush ibarat menyemprotkan debu ke atas kain sehingga hasilnya lebih halus dibandingkan teknik pewarnaan manapun termasuk sablon.Bahkan saat disemprotkan, tidak terlihat sama sekali cat yang disemprotkan pen brush. Tapi hasilnya langsung terlihat di permukaan kaos.Ada banyak hal yang bisa dilakukan airbrush....

Kasual Formal Karya Perancang Abba

Kasual Formal Karya Perancang AbbaEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Untuk orang Bandung mungkin belum terlalu mengenal label Abba, karya perancang Dien Zaen yang akrab disapa Abba ini. Abba memang lebih popular sebagai perancang untuk kalangan artis.Dari Jakarta lah kiprahnya di dunia fesyen dimulai. Abba menuturkan dirinya mulai terjun menjadi seorang perancang pada tahun 1988 sebagai asisten perancang Ramli. Tahun 1989 Abba ikut kejuaran Lomba Perancang Femina dan masuk dalam enam besar untuk kategori busana ready to wear.Diakui Abba saat ditemui di butiknya di Jalan Banda No 1 dia pernah merancang busana untuk sejumlah artis. “Saya pernah...

Lukisan Berjalan di Atas Kaos

Lukisan Berjalan di Atas KaosEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Inovasi sepertinya tiada henti. Sebelumnya muncul teknik pewarnaan dengan airbrush di atas kaos, kini muncul lagi handmade painting dengan melukis di atas kaos. Walaupun teknik ini bukan lagi sesuatu yang baru, tapi untuk dibuat di atas kaos dengan produksi yang cukup banyak masih terbilang langka.Ide awal pembuatan kaos lukis ini datang dari Sutrisno (25) atau akrab dipanggil Trisno. Usia usaha handmade painting yang dirintisnya atas bantuan sang ayah Masran (60) ini, baru berumur enam bulan. Tapi untuk mewujudkan usaha ini Trisno mengaku membutuhkan waktu yang lama.Menjadi...

Kaos Lukis Zzongga Tembak Pasar Luar Bandung

Kaos Lukis Zzongga Tembak Pasar Luar Bandung Ema Nur Arifah - detikBandungBandung - Melukis pada media kaos bukanlah sesuatu yang mudah. Proses pembuatannya cukup lama sehingga tak heran bisa Sutrisno (25),yang akrab disapa Trisno, mematok harga yang tak murah untuk setiap kaosnya. Harga satu buah kaos harganya Rp 250 ribu, bisa dua kali lipat harga kaos di distro.Diakui Trisno, hingga saat ini konsumen kaos lukis ini rata-rata dari luar Bandung khususnya Jakarta. "Untuk Bandung sendiri masih agak jarang karena mungkin harganya mahal," ujarnya.Sejak awal Trisno memang menargetkan membuat outlet di Jakarta, karena diperkirakan pasar di Jakarta...

Kaos Lukis Zzongga Mahal Karena Eksklusif

Kaos Lukis Zzongga Mahal Karena EksklusifEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Harga mahal pun tentu saja bukan tanpa alasan. Selain prosesnya yang lama, kaos-kaos Zzongga ini dibuat eksklusif. Karena dilukis maka tidak ada satu pun objek yang sama. Kalaupun dibuat satu seri dari ukuran small sampai extralarge tetap saja dibuat dengan sentuhan yang berbeda."Menjadi kebanggaan untuk pemakainya karena tidak ada yang menyamai," ujar Trisno, pemilik Zzongga.Beda halnya dengan sablon, hasil akhir lukis kaos, cat menyatu dengan pori-pori kaos sehinga teksturnya lebih halus. Tak jauh beda dengan airbrush, lukis kaos pun bisa memiliki gradasi warna...

Berpetualang Bersama Eiger

Berpetualang Bersama EigerEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Merek Eiger bukanlah nama asing. Meski merek ini bergaung sebagai brandnya olahraga-olahrga petualangan, tapi faktanya konsumen Eiger datang dari berbagai kalangan dan terus meningkat.Konsultan Eiger Mamay S Salim yang juga turut melahirkan Eiger, mengatakan Eiger mencoba membangun image produk di masyarakat. Sehingga ketika image itu terbentuk, masyarakat umum pun akan mengenal nama Eiger sebagai merek yang concern menjual produk-produk adventurer.Eiger lahir tahun 1993. Nama Eiger yang diambil dari nama gunung Eiger di Swiss ini dicetuskan oleh pemilik Eiger Ronny Lukito. Saat...

Promosi Habis-Habisan Saat Krisis Moneter

Eiger Promosi Habis-Habisan Saat Krisis MoneterEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Saat Indonesia mengalami krisis moneter tahun 1998, tidak menyurutkan langkah Eiger. Saat pelaku dunia usaha mengetatkan ikat pinggang, Eiger jor-joran melakukan promosi.Dituturkan Mamay S Salim, konsultan Eiger, saat krisis moneter Eiger memberanikan diri promosi habis-habisan untuk menanamkan image pada masyarakat. Eiger mengambil kesempatan dari kosongnya ruang iklan."Ketika krisis masyarakat tidak punya uang saat lepas dari krisis mereka langsung ingat Eiger kalau ingin beli tas," ujar Mamay. Diakui Mamay pola itu cukup berhasil. Penjualan produk Eiger pun...

Sutera Cacat yang Digemari

Sutera Cacat yang DigemariEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Sesuatu yang dibuang tak berarti tak menghasilkan. Kepompong cacat sekalipun masih bisa dimanfaatkan untuk membuat kain sutera. Bahkan hasil olahannya menjadi produk eksklusif dengan penggemar yang tak sedikit.Misalnya produk kain sutera berbahan baku kepompong cacat dari Pa Tomo Hand Weaving Product. Menurut bagian produksi Pa Tomo Hand Weaving Product, Usiaty (50), kain-kain sutera cacat ini tak hanya digemari orang lokal tapi sudah terbang ke berbagai negara. Beberapa desainer Indonesia pun menjatuhkan pilihannya pada kain sutera cacat daripada silk atau sutera dari kepompong...

Distro dan One Stop Shopping Baru

Rangga PointDistro dan One Stop Shopping BaruEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Tren distro sepertinya nggak ada matinya. Masih mengalir deras sebagai ladang usaha untuk mendulang rupiah. Bermunculannya pemain baru pun tidak bisa dihindari. Misalnya di Rangga Point, Jalan Ranggamalela yang menghadirkan label-label anyar yang siap beradu dengan para pendahulunya.Tapi tidak untuk menjadi kawasan distro seperti halnya di Jalan Trunojoyo atau Sultan Agung. Sebagai tempat yang baru berdiri delapan bulan yang lalu ini, Rangga Point menawarkan konsep lain di mana setiap elemen usaha juga bisa turut bermain, nggak hanya urusan fesyen."Kita nggak...

Ekspansi Distro ke Braga

Ekspansi Distro ke BragaEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Ada yang baru di antara deretan bangunan-bangunan tua di Braga. Salah satu bangunannya yang kosong selama 20 tahun kini sudah berpenghuni. Tidak seperti bagian luar yang masih berasa 'kunonya' bagian dalam bangunan ini sudah berubah jadi tempat belanja dalam bentuk distro.Dulu dikenal dengan nama Toko Populair yang berganti menjadi Forguy Braga Distro Concept sejak 15 April 2009. "Tempat ini sebelumnya juga berfungsi sebagai toko baju tapi sudah 20 tahun bangunan kosong," papar Firman, Pengelola Forguy Braga Distro Concept.Pemilik distro anyar ini juga pemiliki label Ian's Report...

Duet Distro dan FO

Forguy Braga Basic DistroDuet Distro dan FOEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Barangkali baru Forguy Braga Basic Distro yang mengkolaborasikan produk distro dan FO dalam satu tempat. Setidaknya konsumen memiliki alternatif lain dalam memilih produk.Firman, Pengelola Braga Distro Concept tidak menampik kalau pengkolaborasian ini karena adanya campur tangan ayah sang pemilik Ryan yaitu Perry Tristianto, raja FO Bandung. Walaupun secara garis besar konsep Forguy sendiri adalah buah pemikiran Ryan."Kita menggabungkan dua konsep yaitu menjual barang-barang FO dan distro," ujarnya. Tapi menurut Firman, konsep distronya sendiri tidak terlalu bergeser...

Manjakan Laki-laki Untuk Belanja

Forguy Braga Basic DistroManjakan Laki-laki Untuk BelanjaEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Tempat yang secara khusus menyediakan produk fesyen laki-laki bisa dihitung jari. Hal itu dijadikan peluang untuk Forguy Braga Distro Concept untuk membuka pasar bagi kaum laki-laki yang kesulitan mencari yang pas untuk dirinya. Dari namanya pun sudah tergambar 'Forguy'."Kalau cewek udah biasa senengn shopping jadi tempat belanja banyak. Tapi kalau cowok masih susah," ujar Firman, Pengelola Forguy Braga Distro Clothing. Bahkan menurut Firman, kalau laki-laki difasilitasi konsumsi belanjanya bisa lebih dari perempuan.Untuk label Forguy sebagai ikon...

50 Label Indie Nebeng di Helter

50 Label Indie Nebeng di HelterEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Suara musik keras berdentam-dentam, begitu membuka pintu kaca toko. Ruangan kental dengan nuansa hitam putih. Terpampang di dinding toko deretan gambar band indie. Kaos-kaos hitam tergantung dengan nama-nama band indie bergenre musik 'keras', tertera hampir di semua kaos.Memang bukan lagi rahasia kalau rata-rata band indie memiliki bisnis sampingan di bidang merchandise. Kini tambah lagi satu distro yang bisa disambangi untuk mencari merchandise band-band indie lokal.Helter. Tempat ini pure distro bukan clothing. Store Manager Ikis (25) mengatakan Helter didirikan oleh personel...

Digemari Anak SMA dan SMP

Distro Helter Digemari Anak SMA dan SMPEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Biarpun berada di Jalan Dipatiukur yang notabene lingkungan mahasiswa, ternyata nggak menjamin pembeli Helter juga dari kalangan mahasiswa. Sekitar 60-70 persen penggemarnya siswa SMA bahkan diantaranya ada siswa SMP.Menurut Store Manager Helter Ikis (25), mungkin kalangan mahasiswa sudah punya pandangan lain tentang musik. Sehingga banyak di antara mereka yang mungkin punya pertimbangan lain, daripada memilih merchandise band.Para pembeli pun menurut Ikis nggak fanatik pada band tertentu. Mereka memilih apapun yang mereka suka dan setiap band memiliki penggemarnya...

Merchandise Asli Mahal, Red Shop Luncurkan Produk Lokal

Merchandise Asli Mahal, Red Shop Luncurkan Produk LokalEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Namanya juga official merchandise, wajar saja jika harga merchandise Manchester United di Red Shop cukup mahal. Untuk jersey misalnya harganya rata-rata Rp 750 ribu, satu set figur pemain MU harganya Rp 1.800.000.Menurut Arie haryanto (32) pendiri Red Shop, daya beli masyarakat Bandung agak sulit untuk menjangkau harga harga official merchandise. Lain halnya dengan Jakarta yang cukup mudah dalam merangkul pasar karena daya belinya cukup tinggi.Karena alasan tersebut, Red Shop pun dipusatkan Arie di Jakarta. Tapi Arie tidak ingin meninggalkan Bandung...

Anime Tampil Beda di Gecko Moria

Anime Tampil Beda di Gecko MoriaEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Pernah mendengar nama Gecko Moria? Jika anda termasuk penggemar anime Jepang, tentunya nama tersebut langsung akan melayangkan ingatan pada salah satu tokoh dalam cerita anime berjudul 'One Pieces'. Dilatarbelakangi kesukaan terhadap anime, nama itu pula yang digunakan oleh tiga orang anak Bandung untuk label clothing mereka.Adalah Awang (29), Deni (30) dan Hendri (30) yang baru mendirikan Geckomoria empat bulan lalu. Pemilihan nama tersebut sesuai dengan konsep clothing mereka yaitu anime and manga project. "Desain-desain kita diambil dari karakter anime," ujar Awang saat...

Berburu Berbagai Merek di Satu Tempat

Berburu Berbagai Merek di Satu TempatEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Sepertinya tak perlu repot membuat label clothing untuk ikut mencicipi keuntungan indutri distro. Cukup dengan menyediakan tempat, lokasi strategis dan manajemen yang profesional, konsumen pun akan bertandang.Konsep ini memang sudah bukan barang baru karena sebagian distro pun menganut sistem yang sama. Bedanya, di sini dijamin tidak akan menemukan merek clothing yang sama dengan nama tempatnya. Karena konsepnya adalah mengandalkan keuntungan dari clothing lain yang 'ikut' jualan di tempat ini.Seperti halnya Beatbox di Jalan Trunojoyo yang baru dibuka tahun lalu. "Niat...

Nggak Laku, Ganti yang Baru

Nggak Laku, Ganti yang BaruEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Tentu saja bukan sembarang merek yang masuk ke Beatbox atau Geckoland. Untuk sekarang saja hampir semua item produk yang ada di Beatbox adalah brand-brand lokal yang sudah ternama. Tapi tidak berarti brand baru pun nggak bisa ikut nimbrung dengan syarat memiliki kualitas yang nggak kalah oke.Menurut Co owner Beatbox dan Geckoland Riva minimal setiap label clothing yang akan masuk harus memiliki 50 desain. Hal itu akan memudahkan perputaran produk dengan cepat jika desain yang didisplay tidak laku."Perputaran kita terbilang cepat. Kalau nggak laku kita minta ganti yang baru. Kalau...

Sixpax, Pede dengan Harga Mahal

Sixpax, Pede dengan Harga MahalEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Sebagai pendatang baru dalam industri clothing label Sixpax tidak menarik konsumen dengan harga murah. Bahkan dengan pede mereka memasang harga 15 persen di atas harga clothing pada umumnya."Kita pede aja dengan harga mahal," ujar Riva, Owner Sixpax. Tapi bukan PDOD alias percaya diri over dosis karena Riva pun mempertaruhkan sisi kualitas. Mahalnya harga diakui Riva karena jenis cat sablon yang digunakan adalah cat impor. Hasil akhir cat sablonnya memiliki tekstur yang lebih baik.Terbukti, sejak dipasarkan enam bulan lalu, Sixpax tidak tenggelam begitu saja. Tapi kian bulan...

Pages 381234 »

 
Design by WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons