Diabolic untuk Pecinta Band Indie

Diabolic untuk Pecinta Band IndieEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Distro dengan konsep menjual produk band indie sepertinya bukan lagi hal baru dalam industri clothing. Tapi Diabolic mencoba eksistensinya dengan menjajal konsep tersebut dan berpegang pada prinsip dari komunitas untuk komunitas.Berlatar belakang komunitas musik, Dicke Darajat Bhadroen (24) dan Ariandi Aulia (25), setahun yang lalu membuka distro yang ingin fokus pada komunitas musik dengan nama Diabolic.Diabolic yang berarti kehancuran, menurut Dicke tidak dimaknai sebagai kata sebenarnya. Tapi Diabolic di sini berarti untuk menghancurkan pandangan sebelah mata masyarakat...

Varc, Distro untuk Kelas Atas

Varc, Distro untuk Kelas AtasEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Penggemar distro notabene adalah anak muda. Tapi tidak begitu untuk Varc. Varc yang merupakan akronim dari pemiliknya Vaico, Aldo, Ryan dan Cuan Cuan, menargetkan pengunjung Varc untuk kelas menengah atas.Varc, berada di kawasan factory outlet Jalan Martadinata, satu kawasan dengan FO Unusual. Hal inilah yang menjadi alasan pasar Varc berbeda dengan distro pada umumnya.Pembelinya pun adalah orang-orang yang memang seringkali berbelanja di FO. "Karena kita berada di lingkungan FO jadi pasarnya bukan anak muda banget, tapi mahasiswa cenderung dewasa," tutur Anne Inggriani, shop...

Hollywood Babes, Butik Online untuk Anak

Hollywood Babes, Butik Online untuk AnakAvitia Nurmatari - detikBandungBandung - Sesuai namanya, Hollywood Babes (HB) memang terinspirasi dari baju anak-anak artis Hollywood. Pengelola mencoba membuat baju anak yang sedang ngetren di Hollywood tapi dibuat di Indonesia dengan bahan yang lebih bagus dan nyaman.Menurut pemilik Hollywood Babes Boutique, Nita kiblat mode produknya ke baju-baju anak Eropa Klasik dan baju yang dipakai anak-anak artis Hollywood."Anak-anak artis ini banyak yang banyak pakai baju handmade smocking. Modelnya bagus-bagus dan harganya juga mahal," ujarnya saat berbincang di rumahnya dengan detikbandung, di Jalan Pajajaran,...

Disun, Kenalkan Iket Kepala Sunda untuk Kaum Muda

Disun, Kenalkan Iket Kepala Sunda untuk Kaum MudaAvitia Nurmatari - detikBandungBandung - Dengan modal nekat, dua tahun lalu Agus Rohendi mewujudkan idenya membuat sebuah distro. Bukan distro biasa, tapi distro yang mengangkat budaya sunda, yaitu distro sunda atau Disun.Hampir serupa dengan distro lain di Bandung, Distro Sunda yang dikenal dengan Disun ini juga menjual kaos-kaos. Namun tetap pada benang merah sunda. Disun mencoba mengenalkan iket kepala khas sunda kepada generasi muda."Sebetulnya generasi muda tidak melupakan kebudayaan sunda atau kebudayaan asalnya. Tapi bagaimaa kita mengajak mereka, untuk mengenal, untuk mau, tidak gengsi...

Baju untuk King dan Quinn

Distro VarcBaju untuk King dan QuinnEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Umumnya distro yang juga membuat produk untuk laki-laki dan perempuan, Varc juga melakukan hal yang sama, tapi memiliki penamaan yang berbeda. Untuk produk laki-laki disebut Varc King sedangkan perempuan dinamakan Varc Quinn.Untuk produk Varc King lebih didominasi dengan t'shirt, tapi untuk Varc Quinn, konsepnya malah jauh dari kesan kasual tapi lebih ke feminin. Anne Inggriani, shop keeper Varc mengatakan, konsep Varc Quinn memang lebih ke butik. "Produk-produk yang dijual lebih banyak dress dan blazer," tutur Anne.Tapi meski begitu tidak menghilangkan produk kaos walau...

Bangun Distro dengan Modal Nekat

DiabolicBangun Distro dengan Modal NekatEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Harus menunggu sampai enam tahun, Dicke Darajat Bhadroen (24) dan Ariandi Aulia (25) untuk mendirikan distro Diabolic. Keterbatasan modal masih jadi kendala, meski pengalaman mereka di industri clothing tidaklah sebentar.Dicke misalnya yang pernah bekerja di distro Harder enam tahun lalu. Berbekal gaji yang dikumpulkan setelah empat bulan bekerja sebesar Rp 1,5 juta, Dicke memutuskan untuk membuat brand sendiri dengan nama Nerve."Nerve sendiri konsepnya musik merchandise," tutur Dicke saat ditemui di showroom Diabolic Jalan Buah Batu No 26. Dari Rp 1,5 juta, Dicke...

Yang Simple dari Invictus

Yang Simple dari InvictusEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Sebagai salah satu brand clothing, nama Invictus, tentunya sudah akrab di telinga. Tahun ini genap enam tahun brand yang berati 'Dalam kemenangan dan tidak terkalahkan' ini bertahan dalam pertarungan industri clothing, bahkan terus menanjak.Didirikan tahun 2003, pemiliknya Dicky Sukmana mencoba mencari celah dengan membuat konsep clothing yang simple. "Konsep kita simple, desain kita simple, dan kalau orang pengen nyari desain yang simple, ya Invictus," tutur Magenta Paramitha, Humas dan Bagian Promosi Invictus saat ditemui di kantor Invictus Jalan Pager Gunung.Menurut Magenta, sesuatu...

Tahun Depan Buka Official Store di Malaysia

InvictusTahun Depan Buka Official Store di MalaysiaEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Harapan Invictus agar brand dalam negeri bisa sejajar dengan brand-brand luar negeri sepertinya terwujud. Apalagi, beberapa negara menyambut baik kehadiran Invictus di negeri mereka. Sehingga Invictus pun rencananya akan segera membuka official store di beberapa negara tetangga."Dulu saat Invictus berdiri, di Indonesia masih didominasi merek-merek branded yang harganya lumayan mahal. Kita berharap anak-anak muda bisa bangga menggunakan produk di dalam negeri," tutur Magenta Paramita, Humas dan Bagian Promosi Invictus saat ditemui di official Store Invictus...

Tidak Endorse Band Indie

InvictusTidak Endorse Band IndieEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Jika biasanya clothing-clothing lokal gencar mengendorse band-band indie, tidak begitu dengan Invictus. Brand clothing yang sudah berusia genap enam tahun ini malah bekerjasama dengan musisi-musisi major label.Sebut saja grup band Nidji, Padi,Marcell, dan artis-artis lain. Diakui PR dan Promosi Invictus Magenta Paramita, tidak diendorsenya band indie karena Invictus memilih-milih musisi yang sesuai dengan konsep Invictus yang simple."Band-band indie kan kebanyakan musiknya keras dan enggak cocok dengan konsep kita," ujarnya. Meski ada beberapa band indie termasuk Mocca yang...

Kaos Anak yang Bisa 'Ngomong'

Lil' OpiieKaos Anak yang Bisa 'Ngomong'Ema Nur Arifah - detikBandungBandung - Bagaimana kalau anak bisa bermain dan belajar dengan kaos yang dipakainya, pasti seru ya? Itulah yang ingindijual oleh label clothing khusus anak Lil' Opiie. Tidak hanya sekadar fashion, tapi desainnya mengandung unsur edukasi yang kreatif. ArsiMersia (36) yang akrab disapa Aci adalah pemilik ide tersebut.Aci bukanlah orang baru dalam industri clothing. Sebelumnya Aci sudah mendirikan labelclothing Opium yang sasarannya adalah gadis remaja. "Karena saya menikah kemudian pindah ke Jakarta jadi Opiumnya terhenti. Saat ada kesempatan pindah ke Bandung, saya buat Lil' Opiie,"...

Bidik Pasar Lewat Dunia Maya

Lil' OpiieBidik Pasar Lewat Dunia MayaEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Respon masyarakat dengan kehadiran clothing anak Lil' Opiie, diakui pemilik Lil' Opiie, Arsi Marsia (36) atau Aci cukup baik. Konsep penjualannya memang tidak seeksklusif clothing. Lil' Opiee dipasarkan di beberapa toko dan factory outlet anak di Bandung. Selain itu, penjualan secara online juga menjadi andalan."Saat ini kita belum punya toko sendiri mungkin baru nanti," tutur Aci.Menurut Aci untuk memasukan ke toko-toko sebelumnya agaksulit karena menurut mereka harga Lil' Opiie cukup mahal. Namun konsep yang dimiliki memudahkan Aci memasukan Lil' Opiie ke toko-toko...

Ingin Go Internasional

Lil' OpiieIngin Go InternasionalEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Teks yang digunakan Lil' Opiee untuk desain-desain busana anaknya menggunakan bahasa Inggris. Hal itu karena pendirinya, Arsi Mersia (36) yang akrab disapa Aci ini ingin produk-produk Lil' Opiie bisa go internasional."Saya milih bahasa Inggris agar nantinya produk Lil' Opiee bisa juga diterima di luar negeri bukan hanya di lokal," tutur Aci saat ditemui di kediamannya sekaligus tempat workshop Lil' Opiie Jalan Batik Jonas No 11. Selain itu, dengan teks bahasa Inggris, anak-anak juga bisa belajar bahasa Inggris lewat kaos-kaos mereka.Penjualan melalui website pun diyakini Aci...

Yuk, ke Bandung Akhir Pekan Ini!

Yuk, ke Bandung Akhir Pekan Ini!Ema Nur Arifah - detikBandungBandung - Liburan panjang di depan mata. Bandung tentunya tetap menjadi tujuan wisata yang mengasyikan untuk dikunjungi. Berikut beberapa rekomendasi tempat yang bisa dituju untuk menghabiskan akhir pekan bersama keluarga.Clothing untuk anak Lil OpiieClothing yang satu ini jelas-jelas beda. Tidak hanya membuat anak lebih fashinable, tapi juga sisi edukatif. Memiliki beberapa seri kaos yang mengajak anak berinteraksi langsung, merangsang imajinasi dan kemampuan kognitif mereka. Ada seri alphabet, puppets atau wayang, topeng, emotional intelegence dan lain-lain.Tidak hanya kaos, tersedia...

Wajah Baru 18th Park di Jalan Sumatera

Wajah Baru 18th Park di Jalan SumateraEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Sebagai salah satu distro yang sudah berdiri tiga tahun lamanya, nama 18th (eighten) Park tentu tak asing lagi di kalangan wisatawan. Terutama untuk mereka yang kerap menyambangi Jalan RE Martadinata Bandung, tempat 18th Park dulu berdiri.Ya, sejak Oktober lalu, bangunan 18th Park tidak lagi menghiasi Jalan Martadinata No 18. Dan setelah rehat sebentar, Sabtu (19/12/2009), kawasan distro ini melaunchingkan tempat barunya di Jalan Sumatera No 31.Dimana sebelumnya, di lahan seluas 6.000 meter persegi ini, FO Bale anak berdiri. Selain karena waktu sewa bangunan sudah habis,...

Tetap Eksis dengan Skate Park

Tetap Eksis dengan Skate ParkEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Salah satu ciri khas yang dimiliki 18th Park adalah keberadaan skate park. Tempat para skateboarder Bandung untuk nongkrong dan bermain skate. Nah, meski berpindah tempat dan memiliki konsep yang baru, 18th Park tidak menghilangkan ciri khasnya.Sebuah skate park akan dibangun plus in line skate. Menurut Hanny, General Manager 18th Park, memang tidak hanya skate park tapi, 18th Park bekerjasama dengan komunitas in line skate di Bandung dan membuat juga tempat in line skate.Meski identik dengan skate park, tapi dengan konsep 18th Park yang baru Hanny meyakini bisa merangkul komunitas...

Quickening, Si Cozy yang Cadas

Quickening, Si Cozy yang CadasPradipta Nugrahanto - detikBandungBandung - Ketika kebanyakan distro berlomba-lomba hadir dengan toko yang luas dan megah, Quickening mencoba tampil beda. Mengusung konsep cozy yang hangat dan minimalis, membuat distro ini tampil unik.Di ruangan 3x3 m yang sekelilingnya terbuat dari tembok kaca, terpajang rapi aneka pernik band luar negeri.Sebutlah New Found Glory, Death Cab For Cutie, Comeback Kids, hingga band-band veteran seperti NOFX, Minor Threat dan Youth of Today.Sementara itu di sisi lainnya, sebuah rak berisi ribuan rilisan band cadas luar negeri juga terpajang apik. Dari mulai CD hingga vinyl.Kaca-kaca...

Untuk Pecinta Hardcore, Punk dan Indie

Untuk Pecinta Hardcore, Punk dan IndiePradipta Nugrahanto - detikBandungBandung - Selama ini banyak pecinta musik aliran non mainstream luar negeri yang kerap bingung kemana harus mencari pernak-pernik band kesayangan mereka. Namun kini, Quickening sebuah distro yang mengkhususkan diri pada distribusi merchandise dan rilisan band hardcore, punk, dan indie, hadir seolah ingin memuaskan dahaga akan problem itu.Berlokasi di Jalan Tamansari No 3 Bandung, Quickening tidak hanya sekedar mengklaim diri sebagai sebuah distro. Tapi mengembalikan konsep distro ke maksud awalnya sebagai distribution outlet."Sekarang banyak distro bertebaran yang jadi salah...

Ramai Dikunjungi Kaum Hawa

Ramai Dikunjungi Kaum HawaPradipta Nugrahanto - detikBandungBandung - Umumnya distro yang memfokuskan diri pada merchandise band terlebih band-band tensi tinggi lebih banyak diminati kaum adam. Tidak demikian halnya dengan Quickening. Di sini, kaum hawa pun tak segan untuk berbelanja dan memilih merchandise band kesayangannya."Kita memang sengaja menyediakan merchandise-merchandise band untuk cewek juga. Responnya ternyata enggak kalah dengan konsumen laki-laki," tutur owner Quickening Yongki Perdana.Menurut Yongki, banyaknya wanita yang menggilai merchandise-merchandise band luar beraliran cadas seperti ini, bukanlah hal yang baru. "Mereka ada...

Ralij, Clothing Muslim untuk Anak Muda

Ralij, Clothing Muslim untuk Anak Muda Ema Nur Arifah - detikBandungBandung - Sebuah merek clothing dikenal konsumen antara lain karena identitasnya. Dari sekitar 1.300 clothing di Bandung pun memiliki karakter yang berbeda dari mulai musik, skateboard, lingkungan atau sekadar desain.Tapi ada satu peluang yang mungkin tidak jeli dilihat para pengusaha clothing. Sebuah ide yang kini direalisasikan oleh Tubagus Fiki Chikara Satari, pemilik brand Airplane. Melihat mayoritas penduduk Indonesia beragama muslim, Fiki menciptakan brand baru bernama Ralij yang berkarakter muslim.Relight The Spirit of Our Religion, demikian kepanjangan dari Ralij. Brand...

Ralij, Tetap Pede di Segala Suasana

Ralij, Tetap Pede di Segala Suasana Ema Nur Arifah - detikBandungBandung - Pemakaian baju muslim biasanya selalu diasosiasikan dengan kegiatan-kegiatan keagamaan atau hari-hari besar. Namun dengan konsepnya, Ralij ingin mencairkan kekakuan tersebut dan membuat baju muslim bisa digunakan di manapun, khususnya oleh anak muda, tanpa rasa malu."Biar enggak malu jadi muslim," tutur Fiki saat ditemui di Space Shop, Jalan Aceh. Sebab produk-produk Ralij keluar dari pakem fashion baju muslim pada umumnya. Semisal untuk sarung, Ralij mengeluarkan produk sarung polos yang diberikan sentuhan desain yang kontemporer dengan sentuhan Islami.Selain itu juga...

Sejarah Clothing dan Distro

Sejarah Clothing dan DistroSumber: FlashOverSiapa sangka, dari sebuah skatepark kecil di salah satu sudut Taman Lalu Lintas Bandung (Taman Ade Irma Suyani), di awal tahun 1990-an, menjadi tempat bersejarah yang melatar belakangi perkembangan fashion anak muda Bandung dalam satu dekade terakhir ini. Skateboard kemudian menjadi benang merah yang menjadi ciri dan eksplorasi fashion dan lifestyle yang dielaborasi oleh para pelakunya dan membentuk gaya anak muda Bandung hingga saat ini.Pertemuan di Taman Lalu Lintas membuat Didit atau dikenal dengan nama Dxxxt, Helvi dan Richard Mutter (mantan drumer Pas Band), kemudian bersepakat mengelola sebuah ruang bersama di Jalan Sukasenang Bandung. Ruang ini kemudian dikenal sebagai cikal bakal yang munculnya bisnis clothing lokal untuk anak muda di Bandung....

Pembajakan Produk Distro Dan Clothing Luar Biasa

Pembajakan Produk Distro Dan Clothing Luar BiasaLaporan wartawan KOMPAS Dwi Bayu RadiusBANDUNG, KOMPAS.com - Pembajakan produk distro dan clothing di Jawa Barat dianggap sudah luar biasa. Maraknya pembajakan membuat sebagian konsumen memilih produk palsu. Bahkan, beberapa pengusaha distro ditawari untuk memasarkan produk palsu hasil bajakan busana buatan mereka sendiri.Pemilik Distro Airplane dan Ralij Clothing, Fiki Chikara Satari di Bandung, Minggu (21/3/2010), mengatakan, ia pernah kedatangan calon konsumen dari Batam dan meminta potongan harga untuk pembelian dalam jumlah besar. Jika potongan harga tak sesuai keinginan pembeli itu, ia akan...

Lebih Puas Belanja dalam Satu Kawasan

Lebih Puas Belanja dalam Satu KawasanEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Lelah berbelanja dari satu toko ke toko lain bukan lagi halangan. Munculnya komplek-komplek clothing di Bandung memberikan kemudahan dan memberikan banyak alternatif dalam berbelanja. Bahkan bisa sambil makan enak.Ada beberapa komplek clothing atau distro yang bisa dikunjungi. Bahkan di antaranya ada yang mengusung konsep one stop shopping. Dimana selain produk clothing, ada juga wisata kuliner, salon, sekaligus sarana tempat nongkrong komunitas.Sebut saja 18th Park. Kawasan clothing yang dulu dikenal di Jalan Martadinata ini kini sudah pindah ke Jalan Sumetera. Di lokasi...

Belanja Clothing di Jalan Seram

Belanja Clothing di Jalan SeramEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Bandung sepertinya kian menggeliat saja sebagai kota tujuan wisata. Usaha-usaha baru di bidang kuliner, hotel, rekreasi, tak terkecuali fesyen juga terus bertambah.Sebuah distro di Jalan Seram pun baru dibuka pertengahan Desember lalu, namanya Raising. Tempatnya berdampingan dengan Waroeng Siliwangi yang masih ada di dalam satu kawasan.Dengan konsep minimalis dan elegan, setiap clothing memiliki ruang-ruang tersendiri. Ada sekitar 8 clothing yang sudah bergabung di distro ini, antara lain Pro Shop, Rockster, Epidemic, Signature from Robe Noerm, Distro Sunda (Disun) dan lain-lain....

Untuk yang Big Size dari Teapot

Untuk yang Big Size dari TeapotEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Bagi kaum hawa pemilik tubuh ekstra large, Teapot, butik ini hadir untuk memuaskan selera fashion anda. Menyuguhkan model-model pakaian yang fashionable, simple sekaligus anggun.Baru tiga bulan berdiri. Teapot yang ada di Jalan Trunojoyo No 25 ini berada di antara deretan distro dan clothing. Meldi, sang pemilik memang memanfaatkan celah pasar yang langka, yaitu untuk wanita-wanita dengan tubuh berukuran besar. Sasaran usia konsumen dari 20-45 tahunan."Saya ingin buat baju-baju yang lebih fashionable untuk yang berukuran besar, bukan model-model yang stylenya biasa saja," ujar...

Pages 381234 »

 
Design by WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons