JENIS BAHAN KAOS

JENIS BAHAN KAOS (Oblong,Polo,dll)JENIS BAHAN KAOS OBLONG: 1. COTTON: ada 2 macam berdasarkan spesifikasi benang: COTTON COMBED: - Serat benang lebih halus. - Hasil Rajutan dan penampilan lebih rata. COTTON CARDED: - Serat benang kurang halus. - Hasil rajutan dan penampilan bahan kurang rata. Sifat kedua jenis bahan tersebut bisa menyerap keringat dan tidak panas, karena bahan baku dasarnya adalah serat kapas.2. TC ( TETERTON COTTON): - Jenis bahan ini adalah campuran dari Cotton Combed 35 % dan Polyester (Teteron) 65% - Dibanding bahan Cotton, bahan TC kurang bisa menyerap keringat dan agak panas dibadan. - Kelebihannya jenis...

JENIS TINTA SABLON

JENIS-JENIS TINTATinta diatas bahan kaos ada dua jenis, yaitu tinta yang berbasis air atau waterbase inks dan tinta yang berbasis minyak atau solvenbase. Tinta solvenbase sering disebut dengan istilah plastisol.JENIS TINTA WATERBASE:TINTA RUBBER:Tinta ini digunakan khusus untuk sablon diatas kain gelap. Sebab tinta ini bersifat pekat, dapat menutup permukaan warna kain dengan baik. Tinta rubber umumnya digunakan untuk underbase, underbase sendiri difungsingkan sebagai penutup warna kain sebelum penyablonan warna-warna diatasnya. Tinta rubber sendiri dibagi menjadi dua jenis untuk dua fungsi kegunaan. Jenis pertama adalah tinta rubber white yang digunakan untuk underbase/dasar, bisa juga digunakan untuk mendapatkan warna-warna pastel/muda. Jenis kedua adalah rubber color yang digunakan untuk...

30 Tahun C59, Hadirkan Cerita Legenda Indonesia

Selasa, 24/02/2009 16:09 WIBEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Desain dalam indutri kreatif menjadi begitu penting. Digiring oleh sebuah idealisme untuk membentuk sebuah citra. Pergeseran-pergeseran tren menuntut para kreator industri kreatif untuk terus menawarkan keberagaman. Hal itu tak luput dari C59. Tahun 2009 ini C59 pun menawarkan sebuah legenda untuk dibaca masyarakat.Berpuluh tahun perjalanannya, dengan persaingan bisnis yang muncul di sana-sini, Wiwied tidak malah padam. Kreativitas dan inovasinya terus berkembang seiriang dengan perkembangan zaman.Menghadapi genap 30 tahun usia C59 pada 2010 nanti, sebuah ide baru diangkat oleh Wiwied. Ia mulai berpikir untuk mengenalkan sejarah ke anak muda lewat kaos. Tercetuslah sebuah ide tentang kaos bertema 'Indonesia Legends'.Desain...

Two Clothes Bidik Skaters

Rabu, 30/01/2008 17:44 WIBBaban Gandapurnama - detikBandungBandung - "Serving skateboarding community". Begitulah konsep diusung Two Clothes. Tidak aneh jika distro ini menjadi salah satu acuan para skater untuk shopping."Sejak awal hingga kini, Two Clothes fokus menyediakan produk bagi yang hobi main skateboard," kata Feby 'Lorentz' Arhemsyah, pemilik clothing tersebut kepada detikbandung, belum lama ini.Secara resmi, Two Clothes menancapkan benderanya pada 1998. Berlokasi di Jalan Veteran, No 2, bisnis independen ini menyuguhkan ragam atribut kebutuhan skater. Di gerainya, tersedia papan luncur, sweater, kaos, topi, sepatu dan sandal."Soal kualitas dan harga, hasil karya ini bisa bersaing dengan produk impor," katanya. Selain itu, agar si pemakai merasa bangga, Two Clothes mengeluarkan produknya...

Caboo Attitude Bikin Lebih Akrab

Minggu, 17/02/2008 08:52 WIBEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Berita apapun seputar selebritis seringkali membuat kita membuka mata dan telinga lebar-lebar, termasuk fashionnya.Nah, jika anda termasuk salah seorang penggemar grup musik beraliran jazz, Maliq & D'Essential yang populer dengan lagu untittlenya, mungkin distro yang satu ini bisa membuat anda tertarik untuk berkunjung.Caboo Attitude, itu dia nama distro yang terletak di Jl. Sultan Agung 3. Berada di antara deretan distro-distro yang lain, Caboo Attitude pernah dipilih menjadi baju sponsor Maliq & D'Essential."Saat itu Maliq sedang promo album. Sekitar dua sampai tiga bulan Maliq menggunakan kostum-kostum Caboo. Kini sudah tidak lagi, paling mereka hanya membeli," tutur Andika Pratama atau Dika, Divisi Distribusi Caboo...

Airplane Eksis di Era 90' hingga 2008

Jumat, 08/02/2008 14:15 WIBErna Mardiana - detikBandungBandung - Kreatifitas anak muda di Bandung memang engga ada matinya. Meski diserbu dengan pembangunan pusat perbelanjaan besar, distro yang mulai muncul pada tahun 90-an tetap eksis hingga kini. Salah satunya distro Airplane, di Jalan Aceh No 44.Dimotori oleh tiga sahabat yang senang berkreasi sendiri membuat T'shirt dan celana, Fiki Chikara Satari, Helvi, dan Colay, akhirnya mengusung merek Airplane. Dengan modal awal Rp 300 ribu, mereka pasarkan kaos buatan sendiri itu di lingkungan terbatas."Awalnya hanya mulut ke mulut antar teman. Produksi kami pun hanya terbatas, paling beberapa stel kaos. Eh ternyata banyak yang suka, akhirnya kami titipin ke distro-distro milik teman," ujar Fiki yang memulai usahanya 10 tahun yang lalu.Melihat...

Heaven, Distronya Skateboarder

Senin, 03/03/2008 08:47 WIBEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Berkunjung ke Skatepark, berkunjung pulalah ke Heaven Sk8er Shop, sebuah distro yang menyediakan alat kelengkapan skateboard. Pendirian Heaven pun bersamaan dengan pembangunan Skate Park di bulan April 2006. Alat-alat skateboard seperti papan skateboard tentu saja, skate shoes, helm, t'shirt, jaket, disediakan di tempat ini.Produk-produk di Heaven diimpor dari luar negeri. Karena kayu yang digunakan untuk membuat papan skate adalah maple Canada yang memang jelas tak ada di Indonesia. Meskipun Heaven memperoduksi papan sendiri dengan brand Heaven Skateboard, proses pembuatannya pun dilakukan di Amerika.Papan skateboard dijual terpisah dengan kelengkapan lainnya seperti wheel (roda), truck, dan baring. Untuk papan Amerika, harganya...

Sativa, Merangkum Reggae Dalam Fashion

Sabtu, 08/03/2008 09:17 WIBPratiwi Ester Novita Manik - detikBandungBandung - Musik reggae yang unik dan mengusung budaya Jamaika ternyata memiliki pasarnya tersendiri di Tanah Air, termasuk di Bandung. Komunitasnya reggae di Bandung yang tidak sedikit, kini bisa mengekspresikan kecintaannya pada reggae melalui atribut-atribut berbau reggae dan Jamaika yang ditawarkan di Sativa.Distro ini banyak membawa corak kuning merah dan hijau dalam desainnya. Kreativitas mereka dituangkan dalam motif baju, jaket, topi dan tas. Corak ini memang bisa ditemukan beberapa distro, namun diakui pemilik Sativa, Aldi dan Dody, di distro ini benar-benar total mengusung unsur reggae dan Jamaika."Di tempat lain mungkin ada juga, tapi tidak total mengusung tema ini," tutur Aldi.Produk-produk yang ditawarkan di sini,...

Riotic, dari Studio Musik ke Distro

Jumat, 04/04/2008 08:41 WIBEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Sejarah berdirinya distro atau industri clothing di Bandung cikal bakalnya berasal dari industri musik, khususnya musik indie. Begitupun dengan distro yang bisa dikatakan senior ini, Riotic, didirikan di tahun 1996. Awalnya adalah salah satu recording company di kota Bandung.Menurut Pemilik Riotic, Dadan Ruskandar yang biasa disebut Ketu (dari kata ketua), terbentuknya Riotic awalnya dari kumpulan anak-anak muda Bandung yang biasa bermusik dengan genre punk rock yang tergabung dalam Hijau Enterprise. Keinginan untuk mendokumentasikan musik itulah yang memicu didirikannya industri rekaman label Indie dengan nama Riotic.Riotic sendiri berasal dari kata riot yang diartikan Dadan sebagai kondisi cheos yang dilihat dari segi musik....

Merangkum Musik, Film dan Tokoh dalam T-Shirt eGo

Rabu, 09/04/2008 08:38 WIBPratiwi Ester Novita Manik - detikBandungBandung - Tan Malaka, Marlyn Monroe, Pulp Fiction nama-nama yang mengingatkan kita pada tiga hal yakni, tokoh, musik dan film. Ketiga hal berbeda itu terangkum dalam wujud t-shirt yang bisa ditemui di eGo.Distro yang berdiri sejak Desember 2007 ini memberikan alternatif baru dalam fashion. Jika wajah selebriti sudah sering terpampang di t-shirt, eGo menawarkan wajah-wajah populer di bidang-bidang lain, termasuk politik.Menurut pemilik eGo, Supriatno Yayat, dirinya memilih tema ini karena ingin memberikan pilihan bagi konsumen untuk mengidentifikasi diri melalui t-shirt."Pilihan t-shirt seseorang menjadi representasi orang tersebut. Misalnya jika memilih t-shirt Mao, menggambarkan orang yang cenderung ke aliran kiri" jelas Al,...

Tolak Jadi Spion Pembajakan di Negeri Sendiri

Senin, 12/01/2009 12:23 WIBRivki - detikBandungBandung - Menjual produk-produk musik rock luar negeri berlisensi membuat pemilik Rocstar Ridho Trisonly dipercaya. Bahkan sempat ditawari oleh perusahaan merchandise rock luar negeri untuk menjadi spion di negeri sendiri terhadap produk-produk luar negeri yang dibajak. Namun tawaran tersebut ditolak."Saya tidak mau tahu usaha orang lain, kalau memang mereka ingin memberantas pembajak, kenapa mereka tidak ke sini saja," Kata Ridho saat detikbandung berkunjung ke tempat usahanya di Jalan Tirtayasa No 34, Bandung."Setiap orang mempunyai rezekinya masing-masing, jadi gue tidak peduli mau membajak atau apa, yang penting kita sama-sama usaha," sambungnya lagi.Setiap usaha selalu menemui kendala. Bagi Ridho, kendala yang dihadapi adalah nilai kurs dolar...

C59, Pelopor Clothing di Jawa Barat

Selasa, 24/02/2009 08:15 WIBEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Geliat industri fashion di Bandung sepertinya terus merekah. Didukung kreatifitas anak muda melalui distro dan clothing yang masih memperlihatkan kejayaannya. Tapi di tengah persaingan beragam label clothing, sepertinya nama besar brand C59 masih terus terngiang. Bahkan seperti akar yang keberadaannya tak bisa dilepaskan dari kreativitas Kota Bandung.Tahun 2007 lalu, C59 mendapatkan Hade Award yang diberikan Disperindag dan Kreativity Independent Clothing Kommunity (KICK), sebagai pelopor industri clothing di Jawa Barat. Sang pelopor yang nama besarnya berawal dari sebuah rumah di Jalan Caladi No 59.Kesuksesan C59 adalah buah dari tekad seorang Marius Widyarto (53) bersama istrinya Maria Goretti Murniati(53) yang memulai usaha...

Belajar Ilmu Kaos di Showroom C59

Selasa, 24/02/2009 08:49 WIBEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Keberadaan C59 tidak hanya sekadar pembuat kaos. Perintis dan pemilik PT C59 Marius Widyarto (53) atau Wiwied berharap C59 bisa memberikan manfaat kepada masyarakat. Wiwied pun tak ragu untuk 'buka kartu' rahasia pabriknya ke masyarakat umum.Wiwied mengaku konsepnya dalam mengembangkan C59 tidak muluk-muluk. Dia hanya berpikir dari bisa menghidupi diri sendiri, menghidupi dua orang sampai akhirnya tertuju pada satu titik bahwa C59 harus bermanfaat untuk orang banyak. Misalnya dengan menjadikan pabriknya di Jalan Cigadung Raya Timur No 107 sebagai tempat wisata kaos yang terbuka bagi masyarakat umum."Bukan cuma membuat kaos tapi juga membuka wisata pabrik sehingga orang bisa melihat langsung proses kreatif pembuatan kaos," tutur...

Angkat Isu Sebagai Pembeda

Kamis, 11/12/2008 10:06 WIBEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Kreativitas industri clothing tak hanya diperlihatkan dari sisi desain, pemilihan tema atau isu desain pun menjadi faktor pembeda untuk menonjolkan karakter.Menurut salah seorang pemilik Wadezig!, Ridho Alhadi, sejak awal berdirinya Wadezig!, selalu mengangkat tematik sebagai pembeda dengan produk lain. "Dari awal berdiri bikin rilis produk berdasarkan tema yang lagi pengen angkat," ujarnya.Misalnya ketika sedang hangat-hangatnya perang Irak, tema itulah yang diangkat atau ketika sekarang mendekati akhir tahun tema yang diangkat "The End of The Beginning".Walaupun diakui Ridho pemilihan isu tidak selalu yang aktual, tak harus juga berbau politik,tapi cukup relevan dalam kacamata Wadezig!. "Pemilihan tema tergantung mood. Pergantiannya...

Dari Nitip Jadi Tempat Titipan

Jumat, 12/12/2008 08:34 WIBEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Tidak bisa ditolak, kalau pengusaha clothing kian hari kian bertambah angka. Dari mulai skala besar dengan produksi gede-gedean sampai skala kecil yang hanya memproduksi beberapa lusin saja.Seperti halnya Blaze yang memulai usaha clothingnya hanya dengan memproduksi beberapa lusin t'shirt. Awalnya pun tanpa toko. Dodi, pengelola Blaze mengatakan, pemilik Blaze, Firdaus Patriaman, melalui label Bloodsheedrain, sejak 2002 memasarkan produknya dengan menitipkan pada distro-distro."Bisa dikatakan Blaze mulai dari nol," ungkap Dodi. Melihat label Blodsheedrain mendapat sambutan yang cukup hangat, maka dua tahun lalu, Blaze pun memiliki rumah sendiri di Jalan Sultan Agung Tirtayasa.Jika sebelumnya Blaze menitipkan barangnya, setelah...

Gandeng Band Indie Produksi Merchandise

Jumat, 12/12/2008 12:20 WIBEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Jika merchandise band biasanya datang dari bandnya sendiri, lain halnya dengan Blaze yang coba jemput bola dengan menawarkan pembuatan merchandise pada band-band Indie khususnya yang beraliran underground."Kita menawarkan band-band untuk kerjasama dan dibuatkan merchandisenya oleh kita," tutur penelola Blaze, Dodi. Band-band Indie biasanya butuh dana segar. Dengan adanya merchandise, tanpa harus mengeluarkan biaya produksi mereka bisa dapat uang.Setiap band hanya bisa memilih satu item merchandise apakah itu t'shirt, sweater, tas dan jaket dan lain-lain. Setiap band hanya mengeluarkan satu desain yang diproduksi secara terbatas yaitu 50 pieces.Saat ini Blaze sudah menggandeng 8 band indie antara lain, Alice, Jihad, Diego, Hell...

iHAQi, Dakwah Kreatif Lewat Kaos Oblong

Rabu, 31/12/2008 07:59 WIBEma Nur Arifah - detikBandungDakwah Kreatif Lewat TshirtBandung - Kebaikan ternyata bisa dilakukan dengan berbagai media. Begitupun dakwah yang tak selalu paparan di atas mimbar atau majlis ta'lim, tapi bisa dibalut dalam ranah komunikasi yang lebih bebas.Misalnya iHAQi yang melakukan dakwah lewat kaos oblong. Gagasan kreatif ini muncul awalnya dari perkumpulan masjlis ta'lim iHAQi dengan trainer utama Dody Koesdijanto. Majlis ta'lim ini sebagai salah satu unit dari PT Diplus Indonesia pimpinan Eric Yusuf. Dari mulai pembuatan buku perjalanan waktu iHAQi, training iHAQi hingga akhirnya melebar ke pembuatan t-shirt.Menurut Supervisor Training Management iHAQi, Wina (32) bisnis kaos ini dimulai setahun lalu. Tema-tema yang diangkat seputar Islam tapi dengan desain yang...

Wadezig! Pilih Online Dulu Baru Buka Toko

Kamis, 11/12/2008 09:29 WIBEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Kebanyakan distro atau clothing membuka tokonya terlebih dahulu, setelah itu baru memasarkan secara online. Namun berbeda dengan Wadezig! yang memasarkan produknya secara online, baru buka toko.Sekitar tahun 2003, kegemaran terhadap t'shirt membuat tiga orang web desain tercetus ide untuk membuat produk. Karena ingin membuat brand yang nggak nge-bule alias berbahasa Inggris seperti halnya brand-brand lain, nama Wadezig! pun dipilih. Wadezig!, sebuah suara pukulan."Awalnya Wadezig dijual online melalui www.wadezig.com," aku salah seorang pendirinya, Ridho Alhadi.Akhirnya, ungkap Ridho, ketika tahu industri kreatif ini tengah ramai, mereka pun ikut arus dengan membuka toko. Tahun 2004, toko di buka di Jalan Hasanudin setelah itu...

Sablon Instant, Bikin Baju Cepat Berwarna

Selasa, 26/08/2008 15:11 WIBEma Nur Arifah - detikBandungBandung - Serba instant, begitulah yang dicari banyak orang di tengah kesibukannya saat ini. Dari mulai produk makanan, kerudung instant, sampai produk-produk berbau teknologi berembel-embel instant sebagai tanda mudah dan cepat.Di dua event yang mengikutsertakan Industri Kecil Menengah (UKM) yaitu Jabar Expo di Graha Manggala Siliwangi dan di Temu Pesantren, Gasibu, sebuah stand menghadirkan sablon instant.Kaos-kaos polos putih dengan sedikit sentuhan warna di bagian kerah, atau strip-strip sederhana di bagian tangan, dengan cepat bisa langsung segar dengan gambar.Dengan menggunakan cat sablon khusus dan obat yang mempercepat pengeringan sablon, sehingga proses pembuatan bisa ditunggu tanpa lama. Kaos-kaos yang kebanyakan diperuntukan...

Pages 381234 »
 
Design by WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons